Kamis, 09 April 2015

Bulan Kedua

Nama : Farhah
NPM : 12110612
Kelas : 3KA39
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia 2 #

Karangan Ilmiah
Ada tiga pembahasan yaitu :
1.       Karangan Ilmiah (Non-ilmiah, dan Tidak Ilmiah)
a.       Pengertian Karangan
Karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh. Dapat pula diartikan pula dengan rangkaian hasil pemikiran atau ungkapan perasaan ke dalam bentuk tulisan yang teratur.[1]
a)      Karangan Ilmiah
Laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.[4]
b)      Karangan Non-ilmiah
Karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (non formal).[5]
b.      Macam, sifat, dan bentuk karangan
a)      Macam-macam
1)      karangan ilmiah diantaranya :
a.       Laporan penelitian (yang berisi laporan ekskavasi arkeologis atau penelitian pada suatu universitas dan Fakultas)
b.      Skripsi (untuk mendapatkan gelar akademik sarjana strata satu / S1)
c.       Thesis (untuk mendapatkan gelar akademik strata dua / S2)
d.      Disertasi (untuk mendapatkan gelar akademik strata tiga / S3)
e.      Surat pembaca (yang berisi kritik dan tanggapan terhadap isi suatu tulisan.
f.        Laporan kasus (yang dilandasi dengan teori).[2]
2)      Karangan Non Ilmiah diantaranya :
a.       Cerpen (bentuk naratif fiktif)
b.      Dongeng (merupakan kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, diakhiri cerita biasanya mengandung pesan moral)
c.       Roman (sejenis karya sastra dalam bentuk prosa atau ganjaran yang isinya melukisnya perbuatan pelakunya menurut watak dan isi jiwa masing-masing)
d.      Novel (Sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif biasanya dalam bentuk cerita)
e.      Drama (Bentuk karya sastra yang memiliki bagian untuk diperankan oleh aktor).[3]
b)      Sifat-sifat karangan ilmiah diantaranya adalah :
1)      Sifat karangan ilmiah :
a.       Lugas dan tidak emosional (mempunyai satu arti, sehingga tidak ada tafsiran sendiri-sendiri (interpretasi yang lain).
b.      Logis (disusun berdasarkan urutan yang konsisten)
c.       Efektif (satu kebulatan pikiran, ada penekanan dan pengembangan)
d.      Efisien (hanya menggunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami)
e.      Ditulis dengan bahasa Indonesia yang baku.[6]
2)      Sifat karangan non ilmiah :
a.       Emotif (lebih merupakan refleksi dari sebuah perasaan yang terkadang melampaui kebenaran)
b.      Persuasif (bersifat mempengaruhi pikiran si pembaca)
c.       Deskriptif
d.      Subjektif (tidak didukung oleh data dan fakta dan over claiming)[3]
c)       Bentuk-bentuk
1)      karangan ilmiah diantaranya :
a.       Makalah (suatu karya tulis ilmiah mahasiswa mengenai suatu topic tertentu yang tercakup dalam ruang lingkup suatu perkuliahan baik berupa kajian pustaka maupun hasil kegiatan perkuliahan lapangan)[7]
b.      Report
c.       Laporan Ilmiah yang dibukukan
d.      Buku Ilmiah[8]
c.       Ciri-ciri karangan ilmiah
Dalam karangan ilmiah ada 4 aspek yang menjadi karakteristik utamanya, yaitu :
a)      Struktur sajian
b)      Komponen dan substansi
c)       Sikap penulis
d)      Penggunaan bahasa[2]
d.      Ciri-ciri karangan non-ilmiah
Karangan non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
Ciri-ciri karangan non-ilmiah :
a)      Ditulis berdasarkan fakta pribadi
b)      Fakta yang disimpulkan subyektif
c)       Gaya bahasa konotatif dan popular
d)      Tidak memuat hipotesis
e)      Penyajian dibarengi dengan sejarah
f)       Bersifat imajinatif
g)      Situasi didramatisir
h)      Bersifat persuasive
i)        Tanpa dukungan bukti.[2]
e.      Ciri-ciri karangan ilmiah popular
Suatu karangan yang ditulis dengan menggunakan bahasa yang popular sehingga mudah dipahami oleh masyarakat dan menarik untuk dibaca. Untuk dapat mengerti pengertian karangan tulis ilmiah popular, ada baiknya kita mengkajinya dari kata-kata pembentuknya yaitu tulisan, ilmiah dan popular. [9]
2.       Karangan Ilmiah (Timbangan Buku, Ringkasan, dan Timbangan Pustaka)
a.       Pengertian Timbangan buku
Tulisan timbangan suatu hasil karya atau wawasan tentang baik dan kurang baiknya kualitas suatu tulisan yang terdapat dalam suatu karangan.[10]
b.      Pengertian Ringkasan
Ringkasan adalah penyajian karangan atau peristiwa yang panjang dalam bentuk yang singkat dan efektif. Ringkasan adalah sari karangan tanpa hiasan. Ringkasan itu dapat merupakan ringkasan sebuah buku atau karangan. Dengan membuat ringkasan, kita mempelajari bagaimana cara seseorang menyusun pikirannya dalam gagasan yang diatur dari gagasan besar menuju gagasan penunjang. Melalui ringkasan kita dapat menangkap pokok pikiran dan tujuan penulis.[11]
c.       Pengertian Timbangan pustaka
Pustaka adalah halaman terakhir yang dibuat untuk mengetahui data-data yang diambil dari sumber-sumber yang ada dalam buku, majalan, komik maupun dari internet. Supaya pembaca dapat mengetahui dasar dari pembuatan buku ini agar tidak dikatakan copy paste/ menjiplak karangan orang lain. Karena setiap mengambil data tidak dicantumkan sumber/ penerbit/ nama orang pengarang akan dikenakan pidana yang ada di Negara domisi.[10]
3.       Karangan Ilmiah (Karangan Ilmiah Skripsi, Karangan Ilmiah Populer, dan Jurnal)
a.       Skripsi, Thesis dan Disertasi
1)      Skripsi
Merupakan karya tulis ilmiah atau karangan ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan dari pendapat orang lain. Selain itu bertujuan untuk mendapatkan gelar akademik sarjana strata satu (S1) bagi para mahasiswa.
Dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
1.1   Langsung (observasi lapangan)
1.2   Tidak langsung (studi kepustakaan)
2)      Thesis
Merupakan karangan ilmiah yang mengungkapkan pengetahuan baru dengan melakukan pengujian terhadap suatu hipotesa. Jadi, misalkan ada suatu hipotesa atau sesuatu yang masih praduga atau butuh diuji kebenarannya maka dilakukanlah pengujian terhadap praduga tersebut dan sifatnya lebih mendalami daripada skripsi dan ditulis untuk mendapatkan gelar akademik strata dua (S2) /  Sarjana Magister.
3)      Disertasi
Merupakan karangan ilmiah yang mengemukakan teori baru yang dapat dibuktikan berdasarkan fakta secara empiris dan objektif dan ditulis untuk mendapatkan gelar akademik strata tiga (S3) / Doktor.[12]
b.      Karangan Ilmiah Populer
Karangan tulis ilmiah popular merupakan bentuk, isi dan bahasanya menggunakan kaidah-kaidah keilmuan, serta disajikan dalam bahasa yang santai dan mudah dipahami oleh masyarakat.[9]
c.       Jurnal Ilmiah
Merupakan salah satu jenis jurnal akademik dimana penulis mempublikasikan artikel ilmiah. Untuk memastikan kualitas ilmiah pada artikel yang diterbitkan, suatu artikel biasa diteliti oleh rekan-rekan sejawatnya dan direvisi oleh penulis, hal ini dikenal sebagai peer review (penelaah sejawat).
Terdapat berbagai jurnal ilmiah yang mencakup semua bidang ilmu, juga ilmu sosial dan humaniora. Penerbitan dalam bentuk artikel ilmiah biasanya lebih penting untuk bidang ilmu pengetahuan alam maupun kedokteran dibandingkan dengan bidang akademik lain.[13]

Metode Ilmiah

1.       Pengertian Metode Ilmiah
Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos diuji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah. [14]
2.       Tujuan mempelajari metode penulisan ilmiah
Salah satu bentuk harapan untuk dimasa yang akan datang. Untuk karena itu dalam penulisan ilmiah kita tidak bisa asal tulis atau tidak mengindahkan kaidah-kaidah dalam penulisan ilmiah. Dalam penulisan ini kita harus mempunyai metode agar tulisan kita dapat dipahami dan dimengerti oleh si pembaca dikemudian hari.
3.       Sikap ilmiah
Menurut Baharuddin (1982:34) mengemukakan bahwa : “Sikap ilmiah pada dasarnya adalah sikap yang diperlihatkan oleh para ilmuwan saat mereka melakukan kegiatan sebagai seorang ilmuwan. Dengan perkataan lain kecenderungan individu untuk bertindak atau berperilaku dalam memecahkan suatu masalah secara sistematis melalui langkah-langkah ilmiah.
4.       Langkah-langkah pelaksanaan penulisan ilmiah
Bentuk-bentuk penulisan ilmiah terdiri dari :
a.       Bagian awal
1)      Halaman Judul
2)      Lembar pernyataan
3)      Lembar pengesahan
4)      Abstraksi
5)      Kata pengantar
6)      Daftar isi
7)      Daftar table
8)      Daftar gambar
b.      Bagian tengah
1)      Pendahuluan
2)      Landasan teori
3)      Metode penelitian
4)      Analisis data dan pembahasan
5)      Kesimpulan dan saran
c.       Bagian akhir
1)      Daftar pustaka
2)      Lampiran.[15]


Sumber Informasi :