Nama : Farhah
NPM : 12110612
Kelas : 3KA39
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia 2 #
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia 2 #
Contoh Kasus Metode
Deduktif
PENDAHULUAN
Lakukan Sekarang Juga!
Kebanyakan orang gagal mempunyai karakter yang sama, yakni
mereka suka menunda pekerjaan. Orang gagal berpikir sudah saatnya hari ini
beristirahat, santai dulu, urusan yang ini biarkan dikerjain esok. Sedangkan
orang yang sukses mempunyai karakter yang tidak sama, mereka tidak suka
menunda. Orang sukses berpikir, saya lelah tapi saya belum mau beristirahat,
saya menunda kesenangan untuk hidup saya yang lebih baik.
Pelajar yang gagal adalah pelajar yang menunda tugas
belajarnya. Ia telah menunda dan akhirnya menghabiskan energi yang sangat besar
untuk belajar menjelang ujian. Mahasiswa yang tidak lulus-lulus adalah mahasiswa
yang menunda tugas-tugas dari dosennya. Maka ia pun menunda kelulusannya.
Orang yang menunda
bekerja keras berarti ia menunda kesuksesannya. Kegagalan itu sejatinya ada
pada prosesnya. Karena menunda pekerjaan sejatinya menunda kesuksesan.
Seseorang tidak tahu kapan ia akan sukses, tapi ia tahu bahwa menunda pekerjaan
membuatnya tertunda dari sukses. Dengan menunda sesuatu yang sebenarnya bisa
anda lakukan sekarang, maka anda telah menunda kesuksesan yang bisa jadi juga
bisa anda dapatkan hari ini. Anda tidak akan pernah tahu kapan kesuksesan itu
datang kepada anda sebelum anda menikmatinya. Bekerja sekeras apapun jika anda
belum menemukan momentum yang tepat maka kesuksesan tersebut belum dapat anda
raih. Namun, ada satu yang akan anda dapatkan jika anda menunda melakukan
sesuatu tanpa alasan yang logis, yaitu anda jelas-jelas akan menunda kesuksesan
anda sendiri.[1]
ANALISIS CONTOH KASUS
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak belakang dari
pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan
pengertian. Penalaran Deduktif merupakan prosedur yang berpangkal pada suatu
peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir
pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Metode
ini diawali dengan pembentukan teori, hipotesis, definisi operasional,
instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala
terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut
selanjutnya dilakukan penelitian. Dengan demikian, konsep dan teori merupakan
kata kunci untuk memahami suatu gejala dan mengamati langsung dan dapat ditarik
generalisasi dari suatu gejala tersebut. Teori bukan merupakan persyaratan
mutlak tetapi kecermatan dalam menangkap gejala dan memahami gejala bukan
merupakan kunci sukses untuk dapat mendeskripsikan gejala dan melakukan
generalisasi.[2]
Dalam contoh kasus ini terlihat jelas, bahwa pokok
permasalahan terdapat pada “orang sukses adalah orang yang tidak suka menunda
pekerjaannya, berbeda dengan orang gagal adalah orang yang menyukai
menunda-nunda pekerjaannya.” Dilengkapi
dengan contoh pernyataan-pernyataan generalisasi seperti “seorang pelajar yang
sukses dan pelajar yang gagal” atau “seorang mahasiswa yang sukses dan
mahasiswa yang gagal” semua faktornya antara menunda pekerjaan dan melakukan
segera pekerjaan karena kita tidak tahu bahwa kapan sukses itu akan datang kalau
kita tidak berusaha mendapatkan kesuksesan itu atau menundanya.
Sumber informasi :
- http://tijejey.blogspot.com/2012/10/penalaran-deduktif.html
- https://www.academia.edu/6660140/Penalaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar