Sabtu, 03 Maret 2012

Tugas (2) TOU 2, farhah, 2ka26, 12110612

A.      PRODUKSI DAN FUNGSI PRODUKSI
            1.       PENGERTIAN PRODUKSI
Produksi adalah usaha menciptakan dan meningkatkan kegunaan suatu barang untuk memenuhi kebutuhan. Dan orang yang menghasilkan barang atau jasa untuk dijual atau dipasarkan disebut produsen. Untuk dapat melakukan kegiatan produksi, seorang produsen membutuhkan faktor-faktor produksi, yaitu :
a)      Faktor Produksi Asli
1)      Sumber Daya Alam, contohnya : tanah, air, udara, sinar matahari, tumbuh-tumbuhan, hewan, barang tambang.
2)      Tenaga Kerja/ Sumber Daya Manusia
b)      Faktor Produksi Turunan
Yang termasuk faktor produksi turunan yaitu modal dan keahlian.
            2.       FUNGSI-FUNGSI PRODUKSI
Fungsi Produksi merupakan interaksi antara masukan (input) yang dikorbankan dengan maksimum keluaran (output) yang dihasilkan.
Secara sistematis, fungsi produksi dapat ditulis sebagai berikut :

                   Q = f(L, R, C, T)
 
Dimana :

Q = Jumlah barang yang dihasilkan (Quantity)
F = simbol persamaan (function)
L = Tenaga Kerja (Labour)
R = Kekayaan Alam (Resources)
C = Modal (Capital)
T = Teknologi (Technology)

Fungsi produksi ini membatasi pencatatan profit maksimum karena keterbatasan teknologi dan pasar dimana ini akan mempengaruhi ongkos produksi, output yang dihasilkan dan harga jual output.
Pengusahan biasanya dapat melakukan perubahan ataupun variasi dalam menggunakan proporsi input untuk menghasilkan suatu output tertentu. Keluwesan (fleksibilitas) ini mengakibatkan adanya berbagai kemungkinan macam hubungan antara input dan output, antara input-input dan antara output-output. Dimana input-input saling mengganti (substitusi) dalam memproduksikan suatu output tertentu. Dengan meningkatkan ataupun mengurangi penggunaan inputnya produsen dapat meningkatkan atau engurangi outputnya. Hubungan antara alur input-output tersebut menjadi karakteristik dari fungsi suatu perusahaan tergantung pada teknik produksi yang digunakan. Pada umumnya, semakin tinggi teknologi yang digunakan semakin meningkat output yang dapat diproduksikan dengan suatu jumlah input tertentu.

B.      STRUKTUR/ JENIS-JENIS PASAR
Berdasarkan wujudnya, jenis pasar dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
           1.       Pasar Konkret (Pasar Nyata) merupakan pasar yang menunjukkan suatu tempat terjadinya hubungan secara langsung antara penjual dan pembeli.
                2.       Pasar Abstrak ( Tidak Nyata) merupakan pasar yang menunjukan hubungan antara penjual dan pembeli

Berdasarkan waktu terjadinya, pasar dibedakan menjadi 5, yaitu :
       1.       Pasar Harian merupakan pasar yang melakukan aktifitas setiap harinya.
             2.       Pasar mingguan merupakan pasar yang melakukan aktifitas seminggu sekali.
             3.       Pasar Bulanan merupakan pasar yang melakukan aktifitas sebulan sekali dalam aktifitas.
             4.       Pasar tahunan merupakan pasar yang melakukan aktifitas setahun sekali dalam aktifitas.
             5.       Pasar temporer merupakan pasar yang dapat terjadi sewaktu-waktu dalam waktu yang tidak tentu, terjadi pada peristiwa tertentu

Berdasarkan luas jangkauannya, pasar dibedakan menjadi 3, yaitu :
       a.       Pasar lokal merupakan pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli dari berbagai daerah atau wilayah tertentu
         b.      Pasar nasional merupakan pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli dari berbagai daerah.
         c.       Pasar internasional merupakan pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli dari berbagai negara.

Berdasarkan hubungannya dengan proses produksi, dibedakan menjadi 2 :
      a.       Pasar output (pasar produksi) merupakan pasar yang memperjualbelikan barang-barang hasil produksi
    b.    Pasar input (pasar faktor produksi) merupakan pasar yang memperjualbelikan faktor-faktor produksi (sumber daya alam berupa bahan tambang, hasil pertanian dan perkebunan, hasil peternakan, tenaga kerja, tanah, dan barang modal)


Berdasarkan Struktur Pasar merupakan penggolongan pasar berdasarkan strukturnya. Dibagi dalam beberapa bagian, yaitu :
   1.  Pasar Persaingan Sempurna
Jenis pasar dengan jumlah penjual dan pembeli yang banyak dan produk yang dijual bersifat homogen. Harga terbentuk melalui mekanisme pasar dan hasil interaksi antara penawaran dan permintaan sehingga penjual dan pembeli di pasar ini tidak dapat mempengaruhi harga dan hanya berperan sebagai penerima harga (price taker). Barang dan jasa yang dijual di pasar ini bersifat homogen dan tidak dapat dibedakan. Semua produk terlihat identik. Pembeli tidak dapat membedakan apakah suatu barang berasal dari produsen A, Produsen B, atau Produsen C. Oleh karena itu, promosi dengan iklan tidak akan memberikan pengaruh terhadap penjualan produk.. 
Contoh produk yang dijual adalah beras, gandum, batubara, kentang, dll.
Sifat-Sifat Pasar Persaingan Sempurna :
a.       Jumlah penjualan dan pembelian banyak
b.      Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama yang lain.
c.       Penjual bersifat pengambil harga (price taker)
d.      Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran
e.      Posisi tawar menawar pada konsumen sangat kuat
f.        Sulit memperoleh keuntungan diatas rata-rata
g.       Sensitif terhadap perubahan harga
h.      Mudah untuk keluar masuk pasar.
i.         Mobilitas faktor-faktor produksi berjalan sesuai sempurna
j.        Pembeli dan penjual mempunyai informasi yang lengkap mengenai pasar, struktur harga dan kualitas barang.
Kebaikan Pasar Persaingan Sempurna ;
a.       Harga terbentuk atas interaksi penjual dan pembeli
b.      Bebas keluar-masuk sehingga kegiatan ekonomi lebih sehat
c.       Produsen dituntut dapat memenuhi keinginan konsumen.
   2.     Pasar Persaingan Tidak Sempurna
          yang terdiri dari :
a.       Pasar Monopoli : pasar monopoli akan terjadi jika di dalam pasar konsumen hanya terdiri dari satu produsen atau penjual. Contohnya Microsoft windows, PLN, Perumka, PT Freeport di Papua, PT Karakatau Steel, PDAM, dll.
sifat-sifat pasar monopoli :
a)      Hanya terdapat satu penjual atau produsen
b)      Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh perusahaan monopoli
c)       Umumnya monopoli dijalankan oleh pemerintah untuk kepentingan hajat hidup orang banyak
d)      Sangat sulit masuk ke pasar karena peraturan undang-undang maupun butuh sumber daya yang sulit didapat
e)      Hanya ada satu jenis produk tanpa adanya alternatif pilihan
f)       Tidak butuh strategi pasar dan promosi untuk sukses
Monopoli sangat dilarang di Republik Indonesia yang diperketat dengan undang-undang anti monopoli.
Kelebihan Pasar Monopoli :
a)      Keuntungan penjual cukup tinggi
b)      Karena keuntungan tinggi sehingga mendorong menggunakan teknologi yang lebih tinggi.
c)       Menghindari produk tiruan dan persaingan yang tidak bermanfaat.
d)      Perusahaan jarang ada yang bangkrut
e)      Untuk produk yang menguasai hajat hidup seseorang, biasanya diatur pemerintah
f)       Menguntungkan konsumen, karena penjual tidak dapat menentukan harga dengan semaunya.
Kekurangan Pasar Monopoli :
a)      Pembeli tidak ada pilihan untuk membeli barang
b)      Keuntungannya hanya terpusat pada satu perusahaan
c)       Terjadi eksploitas pembeli
d)      Penyalahgunaan kekuatan ekonomi
e)      Tidak adanya persaingan
b.      Pasar Oligopoli : suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa produsen atau penjual dalam suatu wilayah area. Contoh : operator seluler, industri yang termasuk oligopoli adalah industri semen di Indonesia, industri Motor,  rokok, Industri Mobil di Amerika Serikat, dll.
sifat-sifat pasar oligopoli :
a)      Biasanya produk yang dijual bersifat homogen
b)      Adanya hambatan bagi perusahaan baru
c)       Saling ketergantungan
d)      Penggaruh iklim yang intensif
e)      Banyak pembeli di pasar
f)       Harga produk yang dijual relatif sama
g)      Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses
h)      Sulit masuk ke pasar karna butuh sumber daya yang besar
i)        Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain.
Kelebihan Pasar Oligopoli
a)      Karena adanya keergantungan sehingga setiap perusahaan berfikir lebih keras dalam menentukkan strategi dan harga pasar
Kekurangan Pasar Oligopoli
a)      Karena intensif dalam pengiklanan menyebabkan harga barang mahal ( Konsumen membayar harga lebih mahal dari semestinya)
c.       Pasar Duopoli : Memiliki karakteristik yang sama dengan ogipoli, namun pada pasar duopoli hanya ada dua perusahaan.
d.      Pasar Persaingan Monopolistik : Bentuk pasar dimana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Contoh : pasta gigi, shampoo, sabun mandi, lampu, handphone, dll.
Sifat-sifat pasar monopolistik :
a.       Jenis barang yang dipasarkan beragam
b.      Produsen dapat mempengaruhi harga
c.       Adanya kemudahan dengan produsen lain untuk memasuki pasar
d.      Promosi aktif
Kebaikan Pasar Monopolistik :
a.       Adanya inovasi untuk memuaskan konsumen (pelayanan, kualitas dan harga)
b.      Masyarakat mendapatkan pelayanan yang terbaik
c.       Perusahaan dapat mengasosiasikan dirinya kepada masyarakat.
Kekurangan pasar Monopolistik :
a.       Persaingan yang ketat
b.      Besarnya kemungkinan untuk bangkrut
c.       Biaya promosi yang mahal
d.      Harga produk tinggi
e.      Pasar Monopsoni :  Jenis pasar dimana hanya ada satu pembeli dengan penawaran dari sejumlah penjual/ produsen sehingga pihak pembeli memiliki kemampuan untuk menetapkan harga.
f.        Pasar Duopsoni : jenis pasar yang dikuasai oleh 2 perusahaan sebagi pembeli dengan penawaran dari sejumlah penjual.
g.       Pasar Oligopsoni :  Bentuk pasar dimana barang yang dihasilkan oleh beberapa perusahaan dan banyak perusahaan yang bertindak sebagai konsumen.

Berdasarkan sumber dayanya, pasar dibedakan menjadi 3, yaitu :
a.       Pasar Sumber Daya Alam/ Tanah
b.      Pasar Sumber Daya Manusia merupakan tenaga fisik, keterampilan, dan daya pikir yang diperlukan untuk memproduksi barang/ jasa
c.       Pasar Sumber Daya Modal merupakan barang-barang yang dapat digunakan untuk menghasilkan barang lain.

 C. Produksi Optimal dan Least Cost Combination

  1. Pengertian Produksi Optimal

    Ada tiga macam pola produksi yaitu: pola produksi konstan, pola produksi bergelombang dan pola produksi moderat. Tujuannya adalah untuk mengetahui hasil ramalan penjualan dan untuk mengetahui pola produksi optimal yang tepat untuk diterapkan pada perusahaan. Tingkat produksi optimal atau Economic Production Quantity (EPQ) adalah sejumlah produksi tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan total biaya persediaan (Yamit, 2002). Metode EPQ dapat dicapai apabila besarnya biaya persiapan (set up cost) dan biaya penyimpanan (carrying cost) yang dikeluarkan jumlahnya minimun. Artinya, tingkat produksi optimal akan memberikan total biaya persediaan atau total inventori cost (TIC) minimum. Metode EPQ mempertimbangkan tingkat persediaan barang jadi dan permintaan produk jadi. Metode ini juga mempertimbangkan jumlah persiapan produksi yang berpengaruh terhadap biaya persiapan. Dalam melakukan analisis data yang ada dalam perusahaan yang sesuai dengan pokok permasalahan , maka teknik analisis data yang dilakukan adalah analisis incremental cost yaitu suatu analisis yang mempertimbangkan biaya-biaya tambahan yang muncul dalam proses produksi dari masimg-masing alternative pola produksi yang ada.

 2. Least Cost Combination

    Least cost combination adalah menentukan kombinasi input mana yang memerlukan biaya terendah apabila jumlah produksi yang ingin dihasilkan telah ditentukan. ISOQUANT atau ISOPRODUCT CURVE adalah kurva yang menunjukan hunbungan antara berbagai kemungkinan kombinasi 2 input variable dengan tingkat output tertentu.
      Isocost atau garis ongkos sama adalah kombinasi faktor -  faktor produksi yang dapat diperoleh dengan mengeluarkan sejumlah onkos tertentu. Untuk menggambar isocost ini harus diketahui uang yang tersedia dan harga masing -  masing faktor produksi atau input. Contoh : dana tersedia Rp. 1000, harga tenaga kerja Rp. 20,-per unit, modal Rp. 40,- per unit.
    Untuk dapat mencapai tingkat produksi maksimun dengan biaya optimal, jika isocost bersinggungan dengan kurva isoquant, syarat ini dapat ditulis sebagai berikut :
      Marginal Rate Of Technical Subtitutions (MRTS) adalah jumlah satu input (x1) yang harus ditambah , jika input yang lain(x2) dikurangi tingkat output yang dihasilkan tetap , syarat diatas disebut juga Least Cost Combination.


Sumber :






Tidak ada komentar:

Posting Komentar