Selasa, 18 Maret 2014

TUGAS SOFTSKILL (1) FARHAH, 12110612, 4KA34


DASAR – DASAR ETIKA DAN PROFESIONALISME

1.      Pengertian Etika
Etika (Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") adalah sebuah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat-pendapat spontan kita. Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.[1]

2.     Pengertian Profesi dan Profesionalisme
a.     Profesi
Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris "Profess", yang dalam bahasa Yunani adalah "Επαγγελια", yang bermakna: "Janji untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas khusus secara tetap/permanen". 
  
Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut.
Contoh profesi adalah pada  bidang hukum, kedokteran, keuangan, militer, teknik desainer, tenaga pendidik.

Seseorang yang memiliki suatu profesi tertentu, disebut profesional. Walaupun begitu, istilah profesional juga digunakan untuk suatu aktivitas yang menerima bayaran, sebagai lawan kata dari amatir. Contohnya adalah petinju profesional menerima bayaran untuk pertandingan tinju yang dilakukannya, sementara olahraga tinju sendiri umumnya tidak dianggap sebagai suatu profesi.[2]


b.    Ciri khas Profesi
Menurut artikel dalam International Encyclopedia of education, ada 10 ciri khas suatu profesi, yaitu :
1.  Suatu bidang pekerjaan yang teroganisir dari jenis intelektual yang terus berkembang dan diperluas
2.     Suatu teknik intelektual
3.     Penerapan praktis dari teknik intelektual pada urusan praktis
4.     Suatu periode panjang untuk pelatihan dan sertifikasi
5. Beberapa standar dan pernyataan tentang etika yang dapat diselenggarakan
6.    Kemampuan untuk kepemimpinan pada profesi sendiri
7.     Asosiasi dari anggota profesi yang menjadi suatu kelompok yang erat dengan kualitas komunikasi, yang tinggi antar anggotanya
8.     Pengakuan sebagai profesi
9.     Perhatian yang professional terhadap penggunaan yang bertanggung jawab dari pekerjaan profesi
10. Hubungan yang erat dengan profesi lain.

c.     Profesionalisme
Profesionalisme adalah Suatu paham yang menciptakan dilakukannya kegiatan-kegiatan kerja tertentu dalam masyarakat, berbekalan keahlian kerja tertentu dalam masyarakat, berbekalan keahlian yang tinggi dan berdasarkan keterpanggilan serta ikrar untuk menerima panggilan tersebut untuk dengan semangat pengabdian selalu siap memberikan pertolongan kepada sesama yang tengah dirundung kesulitan ditengah gelapnya kehidupan (Wignjosoebroto, 1999). Biasanya dipahami sebagai suatu kualitas yang wajib dipunyai oleh setiap eksekutif yang baik.

d.     Ciri - Ciri Profesionalisme
1.   Punya keterampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran dalam menggunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang bersangkutan dengan bidang tadi.
2. Punya ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah dan peka di dalam membaca situasi cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputusan terbaik atas dasar kepekaan.
3. Punya sikap berorientasi ke depan sehingga punya kemampuan mengantisipasi perkembangan lingkungan yang terbentang dihadapannya.
4.   Punya sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain namun cermat dalam memilih yang terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya.[3]

e.     Kode Etik Profesional
kode etik profesi merupakan suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu kelompok masyarakat tertentu. Kode etik umumnya termasuk dalam norma sosial, namun bila ada kode etik yang memiliki sanksi yang agak berat, maka masuk dalam kategori norma hukum.

Kode Etik juga dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai pedoman berperilaku. Tujuan kode etik agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional.

3.     Kesimpulan dan Saran
Dari penjelasan sebelumnya dapat diambil kesimpulan bahwa Etika, Profesi dan Profesionalisme saling berkaitan. Dimana suatu profesi memiliki kode etik dan etika baik yang memiliki keahlian ataupun tidak. Standar etika sangatlah berpengaruh terhadap kelangsungan profesionalisme setiap individu. Individu dapat dianggap beretika dan profesionalisme ialah individu yang mampu menjaga kejujuran, kerahasiaan dan juga nama baik instansi atau perusahaan dimana tempat ia bekerja.

4.     Keuntungan dan Kerugian etika, profesi dan profesionalisme dan kode etik profesi
a.     Keuntungan Etika, profesi dan Profesionalisme
1.   Mampu mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan yang terjadi friksi baik intern perusahaan maupun denga eksternal.
2.     Mampu meningkatkan motivasi pekerja
3.     Melindungi prinsip kebebasan berniaga
4.     Mampu meningkatkan keunggulan bersaing
b.    Kerugian Kode Etik Profesi
1. Memberi peluang kepada professional untuk berbuat menyimpang dari kode etik profesinya.
2. Memungkinkan para professional untuk berpaling kepada kenyataan dan mengabaikan idealisme kode etik profesi. Kode etik profesi bisa menjadi pajangan tulisan berbingkai.
3. Kode etik profesi merupakan himpunan norma moral yang tidak dilengkapi dengan sanksi keras karena keberlakuannya semata-mata berdasarkan kesadaran professional
4. Idealisme yang terkandung dalam kode etik profesi tidak sejalan dengan fakta yang terjadi di sekitar para professional, sehingga harapan terkadang sangat jauh dari kenyataan.

Daftar Pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar