Sabtu, 08 Oktober 2011

BAB 4
KESIMPULAN

          Pada dasarnya pengertian organisasi dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu organisasi dalam arti statis dan arti dinamis. Juga terdapat hubungan yang erat antara manajemen, organisasi dan metode (tata kerja), manajemen, organisasi dan tata kerja. Ketiga unsur tersebut diarahkan untuk mencapai tujuan secara efisien dan dilakukan secara bersama/ berkelompok.
          Secara garis besar organisasi mempunyai 3 unsur yaitu orang-orang, kerjasama, dan tujuan bersama-sama. Ketiga unsur tersebut saling berhubungan dan merupakan suatu kesatuan. Dari berbagai macam teori organisasi yang dikemukakan oleh para ahli, tiada satupun yang memiliki kebenaran mutlak. Antara berbagai macam teori organisasi tersebut saling mengisi dan saling melengkapi.
          Sebenarnya ada berbagai macam organisasi, tergantung dari segi memandangnya. Macam organisasi dapat dilihat dari berbagai segi yaitu dari jumlah puncak pimpinan, segi keresmian, segi tujuan, segi luas wilayah, segi sosial dan segi bentuk. Macam-macam bentuk organisasi dari segi tujuan yang hendak dicapai dibedakan menjadi organisasi niaga/ ekonomi dan organisasi sosial/ organisasi kemasyarakatan. Sedangkan organisasi regional dan internasional merupakan macam organisasi menurut luas wilayah.
          Pengetian bentuk organisasi sering disamakan dengan tipe organisasi. Padahal keduanya sangat berbeda. Menurut tipenya organisasi dapat dibedakan menjadi 2 macam. Yaitu organisasi bertipe kerucut dan tipe piramid. Bentuk organisasi memandang dari segi tata hubungan, wewenang (authority), dan tanggung jawab (responsibility) yang ada dalam suatu organisasi.
          Sumber-sumber konflik organisasional sebagian besar merupakan hasil dinamika interaksi individual dan kelompok serta proses-proses psikologis. Untuk menyelesaikannya, pimpinan dapat melakukan alternatif, tergantung pada situasi dan kondisi yang ada. Tindakan alternatif adalah menggunakan kekuasaan, konfrontasi, kompromi, menghaluskan situasi dan pengunduran diri.
          Proses mempengaruhi yaitu proses mempengaruhi dalam pengambilan keputusan. Dan komunikasi adalah proses-proses manajerial karena secara nyata dilaksanakan oleh para manajer. Proses-proses organisasional lebih penting daripada manajer individual didalam pengaruhnya ada pencapaian tujuan-tujuan organisasi. 3 proses ini merupakan bagian yang paling vital sistem organisasi formal dan mempunyai implikasi-implikasi sangat penting terhadap perilaku organisasional.
          Komunikasi dalam organisasi pada dasarnya merupakan suatu kegiatan intern didalam suatu organisasi. Semua masalah yang timbul dalam organisasi akan segera dapat diatasi apabila komunikasi yang berlangsung dalam organisasi dapat berjalan dengan baik. Komunikasi dalam organisasi akan berjalan dengan baik apabila arus informasi dalam organisasi tidak mengalami hambatan komunikasi. Pimpinan membutuhkan informasi yang akurat dan cepat. Oleh karena itu komunikasi merupakan suatu bidang yang sangat penting dalam organisasi.
          Organisasi sebagai suatu bentuk kehidupan dalam masyarakat juga mengalami perubahan. Karena itu, organisasi juga harus selalu menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang terjadi. Organisasi mengalami perubahan karena selalu menghadapi berbagai macam tantangan. Pengembangan organisasi mempunyai 2 arti, yaitu pengembangan organisasi sebagai fungsi administrasi dan pengembangan organisasi sebagai fungsi spesialis atau sebagai suatu teknik manajemen. Pada dasarnya pengembangan organisasi merupakan usaha yang dilakukan secara berencana, terus menerus meliputi organisasi secara keseluruhan untuk meningkatkan efektifitas dan kesehatan organisasi dengan menerapkan asas-asas dan praktek yang dikenal sebagai kegiatan organisasi.
          Kepemimpinan yang efektif harus memberikan pengarahan terhadap usaha-usaha semua pekerjaan dalam mencapai tujuan organisasi. Tanpa kepemimpinan atau bimbingan, hubungan antara tujuan perseorangan dan tujuan organisasi mungkin terjadi renggang (lemah) dan keadaan ini akan menimbulkan situasi dimana perseorangan bekerja untuk mencapai tujuan pribadinya, sementara itu keseluruhan organisasi menjadi tidak efisien dalam mencapai sasarannya.


DAFTAR PUSTAKA

Referensi :
1.       Sukanto R & T. Hani Handoko. Organisasi Perusahaan. PBFE, Yogyakarta. 2000
2.       Widyatmini & Izzati A. Pengantar Organisasi dan Metode, Gunadarma, Jakarta, 1995
3.       Wursanto, lg. 2005, Dasar-dasar Ilmu Organisasi, ANDI, Yogyakarta, 2005                                
di.html
6.       http://wikipedia
7.       www.google.co.id


BAB 3
PEMBAHASAN

ANALISIS PEMBAHASAN
1.    PRIMER
a)      ORGANISASI LABA
1)      Pengertian
organisasi profit sesuai dengan namanya jelas-jelas bertujuan untuk mencari keuntungan. Organisasi nonprofit menjadikan sumber daya manusia sebagai asset yang paling berharga, karena semua aktivitas organisasi ini pada dasarnya adalah dari, oleh dan untuk manusia. Organisasi profit memiliki kepentingan yang besar terhadap berkembangnya organisasi nirlaba. Dari onganisasi inilah sumber daya manusia yang handal terlahir, memiliki daya saing yang tinggi, aspek kepemimpinan, serta sigap menghadapi perubahan.
2)      Hubungan Yang Erat Antara Organisasi Laba (Profit) dan Organisasi Non Laba (Non Profit)
Hampir diseluruh dunia ini, organisasi nirlaba merupakan agen perubahan terhadap tatanan hidup suatu komunitas yang lebih baik. Daya jelajah mereka menyentuh pelosok dunia yang bahkan tidak bisa terlayani oleh organisasi pemerintah. Kita telah saksikan sendiri, bagaimana efektifnya daya jelajah organisasi nirlaba ketika terjdi bencana tsunami di Aceh, ratusan organisasi nirlaba dari seluruh dunia seakan berlomba membuat prestasi tehadap proyek kemanusiaan bagi masyarakat Aceh. Organisasi profit juga mendapatkan keuntungan langsung dengan majunya komunitas, mereka mendapatkan market yang terus bertumbuh karena daya beli komunitas yang kian hari kian berkembang atas pembinaan organisasi nirlaba.
Di Indonesia, sebagian besar organisasi non profit dalam keadaan lesu darah. Mereka sesuai dengan namanya kebanyakan miskin dana. Perbedaan mencolok terlihat dengan organisasi non profit yang memiliki induk di luar negeri. Kondisi ini sudah pasti memberi pengaruh terhadap quantitas dan qualitas dari gerak roda organisasi.
Seharusnya organisasi non profit tidak jauh beda dengan organisasi profit, harus memiliki mission statement yang jelas, fokus dan aplikatif. Pernyataan misi organisasi sebaiknya sederhana dan mudah dipahami oleh stake holder organisasi. Kelemahan dari organisasi nirlaba Indonesia adalah tidak fokusnya misi. Sering misi dibuat dengan pilihan kata yang mengambang dan dapat multitafsir. Kalau kita sortir berdasarkan kata, maka kata yang paling banyak muncul barangkali kata sejahtera, adil, merata, berkesinambungan. Misi ini selanjutnya diterjemahkan kedalam sasaran-sasaran yang biasanya akan menjadi makin meluas dan tidak fokus. Kondisi ini juga berimbas pada rancangan struktur organisasi nirlaba Indonesia. Struktur organisasinya memasukkan semua bidang, rata-rata memiliki lebih dari 20 bidang. Banyak yang masih mengadaptasi organisasi politik karena dijaman orde baru hampir semua organisasi nonprofit yang berdiri menjadi underbow partai Golkar.
b)      ORGANISASI NON LABA
a.       Pengertian
Organisasi nirlaba atau organisasi non profit merupakan suatu organisasi yang bersasaran pokok untuk mendukung suatu isu atau perihal di dalam menarik perhatian publik untuk suatu tujuan yang tidak komersil. Tanpa adanya perhatian terhadap hal-hal yang bersifat mencari laba (moneter). Contohnya, sekolah negeri, derma publik, rumah sakit, organisasi politis, bantuan masyarakat dalm hal perundang-undangan, jasa sukarelawan, serikat buruh, pengurus tempat beribadah, asosiasi profesional, institute riset, museum, klinik publik, dan beberapa tugas kepemerintahan.
b.      Pajak Bagi Organisasi Nirlaba
Sebagai entitas atau lembaga, maka organisasi nirlaba merupakan subyek pajak. Artinya seluruh kewajiban subyek pajak harus dilakukan tanpa terkecuali. Akan tetapi, tidak semua penghasilan yang diperoleh yayasan merupakan objek pajak.
Pemerintahan Indonesia memperhatikan bahwa badan sosial bukan bergerak untuk mencari laba, sehingga pendapatannya diklasifikasikan atas pendapatan yang subyek pajak, bukan obyek pajak. Namun, di banyak negara, organisasi nirlaba boleh melamar status sebagai bebas pajak sehingga dengan demikian mereka akan terbebas dari pajak penghasilan dan jenis pajak lainnya. 
c.       Organisasi Nirlaba di Beberapa Negara
1)      Indonesia
Di Indonesia, organisasi nirlaba telah berkembang cukup pesat, terutama dibidang keagamaan serta advokasi. Selain itu dibidang pendidikan kini juga mulai berkembang, seperti yang dilakukan internews Indonesia, dimana mereka melakukan bimbingan bagi para jurnalis.
2)      Amerika Serikat
Perkembangan organisasi nirlaba di Amerika Serikat sangat jauh lebih maju dibanding Indonesia, terutama dalam bidang keagamaan. Amandemen Pertama Amerika Serikat menjamin kebebasan beragama bagi masyarakatnya.
3)      Kanada
Di Kanada, organisasi nirlaba yang mengambil format derma biasanya harus dicatatkan didalam Agen Pendapatan Kanada (Canada Revenue Agency).
4)      Kerajaan Inggris
Di Inggris, Wales. Organisasi nirlaba yang mengambil format derma biasanya harus dicatatkan dalam Komisi Pengawasan Derma. Di Skotlandia, Kantor Pengatur Derma Skotlandia juga melayani fungsi yang sama. Berbeda dengan organisasi nirlaba di Amerika Serikat, seperti buruh. Biasanya tunduk dengan peraturan yang terpisah dan tidak begitu dihormati sebagaimana halnya dalam pengertian teknis.
C)     PERBEDAAN ANTARA ORGANISASI LABA DAN NON LABA
Banyak hal-hal yang membedakan antara organisasi nirlaba dengan organisasi laba. Yaitu :
a.       Dari segi kepemilikan, tidak jelas siapa “pemilik” organisasi nirlaba tersebut. Siapa anggotanya, klien, atau donatur. Berbeda dengan organisasi laba, pemilik jelas memperoleh untung dari hasil usahanya.
b.      Dalam  hal donatur, organisasi nirlaba membutuhkan sumber pendanaan. Berbeda dengan organisasi laba yang telah memiliki sumber pendanaan yang jelas, yaitu dari keuntungan usahanya.
c.       Dari segi penyebaran tanggung jawab, pada organisasi laba telah jelas siapa yang menjadi Dewan Komisaris, yang kemudian memilih seorang Direktur Pelaksana. Sedangkan organisasi nirlaba, hal ini tidak mudah dilakukan, anggota Dewan
d.      Komisaris bukanlah “pemilik” organisasi.
2.     SEKUNDER
Pembahasan Pokok Contoh Permasalahan (Organisasi Non Laba)
a.      Latar Belakang Masalah
1)        Pengertian Museum Secara Jelas
Museum merupakan organisasi layanan, dan biasanya non profit. Dalam rangka memahami posisi yang unik pada museum, maka perlu dipertimbangkan dalam kaitannya dengan kedua sektor tsebut. Non profit museum menghasilkan pendapatan hukum untuk memegang saham, namun museum itu sendiri untuk menarik dana atau sponsor dan untuk memastikan kelangsungan objek dalam perawatan mereka.
Museum merupakan a not for profit making, institusi permanen, dalam pelayanan masyarakat dan pembangunan, dan terbuka untuk umum yang didalamnya terdapat pelestarian, penelitian, komunikasi, dan pameran untuk tujuan studi, pendidikan dan kesenangan, bahan bukti manusia [sic] dan lingkungannya (The International Museum Community 1974; 1987).
b.      Pokok Permasalahan
Dilema museum modern merupakan hal yang sangat rumit baik sebagai kata dan sebagai suatu fenomena. Sejumlah faktor kontribusi pada dilema ini merupakan gambaran dari sebuah museum sebagai candi dan sebagai forum publik antara museum sebagai mengejar pedagogis dan sebagai tempat untuk kesenangan antara museum sebagai proses pengumpulan dan penelitian dan jangkauan pendidikan dari pameran-pameran, antara ulama dan awam, antara objek sebagai barang unik dan benda-benda sebagai spesimen dan antara museum sebagai pribadi dan umum. Jika artefak yang direbut dari peran asli mereka, maka dilema ini akan menjadi semakin parah. Koleksi museum yang awalnya tidak diciptakan untuk publik juga bukan dalam pengaturan alam. Hasilnya bahwa museum bahkan mungkin tidak relevan dengan masyarakat. Menyeimbangkan peran koleksi dengan peran masyarakat adalah kunci untuk tujuan museum saat ini.
Maka pemasaran untuk museum merupakan proses manajemen yang menegaskan misi museum atau galeri dan kemudian bertanggung jawab atas antisipasi, identifikasi efisiensi dan kepuasan penggunanya. 
Hambatan yang paling mendasar untuk mengakses museum adalah psikologis. Sektor-sektornya tertentu, dimana populasi atau sejumlah masyarakat kehilangan haknya karena keterasingkan dari wacana sosial yang mendominasi museum. Bentuk lain dari penghalang untuk mengakses timbulnya masalah struktural akses fisik dan usia.
c.       Penyelesaian Masalah
Untuk meningkatkan keuntungan dari saham untuk memperoleh dana dari sponsor untuk peningkatan pelayanan kunjungan ke museum, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan bagi pengurus/ organisasi yang terjadi pada ruang lingkup museum, yaitu :
-          Meningkatkan pelayanan prima kepada para pengunjung.
-          Mempromosikan/ memasarkan keunggulan yang ada pada museum.
-          Lebih dikenalkan kepada anak-anak, dan dijadikan pendidikan formal dan informal dengan cara berekreasi ke museum, kunjungan ke museum, penelitian ke museum. Daya tangkap anak-anak lebih cepat dibanding dengan usia remaja ataupun dewasa, dengan begitu ilmu yang didapat akan diserap dan akan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
-          Orang lebih mengkonsepkan kunjungan ke museum ada 3 konteks (Pribadi, Sosial, dan Fisik).
-          Dalam museum, pengunjung merupakan orang yang memandang dunia melalui konteks pribadinya sendiri. Dengan berbagi pengalamannya dengan orang lain, maka masing-masing konteks pribadi mereka sendiri dengan cara bersamaan akan menciptakan konteks sosial. Pada saat tertentu, salah konteks tersebut bisa dianggap sangat penting dalam mempengaruhi pengunjung.
-          Buatlah pameran agar tertarik mengunjungi museum tersebut, maka sponsor akan datang mengalir untuk membiayai itu semua.
-          Sekarang banyak manusia yang tidak peduli akan museum. Padahal, dengan berkunjung ke museum akan mendapatkan 3 hal, lembar penjelasan masuk museum tersebut (brosur), pengetahuan bertambah, juga dapat menikmati rasa santai.

lanjutan Bab 2


1.      STRATEGI PENYELESAIAN KONFLIK
Ada 3 Strategi Dasar :
a.       Kalah-Kalah
b.      Menang-Kalah
c.       Menang-Menang
2.      MOTIVASI
Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan.
Motivasi dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
a.       Motivasi Fisiologis
b.      Motivasi Psikologis
3.      TEORI MOTIVASI
a.       Teori X dan Teori Y Mc. Gregor
Anggapan yang mendasari teori X :
1)      Rata-Rata para pekerja itu malas, tidak suka bekerja, dan akan menghindarinya bila dapat.
2)      Karena pada dasarnya pekerja tidak suka bekerja, maka harus dipaksa, dikendalikan, diperlakukan dengan hukuman dan diarahkan untuk pencapaian suatu tujuan organisasi.
3)      Rata-rata para pekerja lebih senang dibimbing, berusaha menghindari tanggung jawab, mempunyai ambisi yang kecil, keamanan dirinya diatas segala-galanya.
Anggapan-Anggapan yang mendasari teori Y :
1)      Usaha fisik dan mental yang dilakukan manusia dalam bekerja adalah kodrat manusia, sama halnya dengan bermain atau beristirahat.
2)      Rata-rata manusia bersedia belajar, dalam kondisi yang layak, tidak hanya menerima tapi mencari tanggung jawab.
3)      Ada kemampuan yang besar dalam kecerdikan, kreativitas dan daya imajinasi untuk memecahkan masalah organisasi yg secara luas tersebar pada seluruh karyawan.
4)      Pengendalian ekstern dan hukuman bukan satu-satunya cara untuk mengarahkan usaha pencapaian tujuan organisasi.
5)      Keterkaitan pada tujuan organisasi adalah fungsi penghargaan yang diterima karena prestasinya dalam pencapaian suatu tujuan tersebut.
6)      Organisasi seharusnya memberikan kemungkinan orang untuk mewujudkan potensinya, dan tidak hanya digunakan sebagian.
b.      Teori Hierarki Kebutuhan Maslow
Menurut Maslow ada 5 kebutuhan dasar manusia yang membentuk hierarki kebutuhan, yaitu :
1)      Kebutuhan Fisiologis
2)      Kebutuhan Keamanan
3)      Kebutuhan Sosial
4)      Kebutuhan Penghargaan
5)      Kebutuhan Aktualisasi Diri
c.       Teori Motivasi Berprestasi Mc. Clelland
Menurut Mc. Clelland, seseorang dianggap mempunyai motivasi prestasi yang tinggi. Apabila dia mempunyai keinginan untuk berprestasi lebih baik daripada yang lain dalam banyak situasi.
Mc. Clelland memusatkan perhatiannya pada 3 kebutuhan manusia yaitu :
1)      Kebutuhan Prestasi
2)      Kebutuhan Afiliasi
3)      Kebutuhan Kekuasaan
d.      Teori Motivasi Dua Faktor Herzberg
Menurut Herzberg ada dua faktor yang mempengaruhi motivasi kerja seseorang dalam organisasi, yaitu pemuas kerja (Job Satisfier) yang berkaitan dengan isi pekerjaan dan penyebab ketidakpuasan kerja (Job Dissatisfiers) yang bersangkutan dengan suasana pekerjaan Satisfier disebar motivator dan dissatifiers disebut faktor-faktor yang higienis.
A.    PROSES ORGANISASI
1.                    1.  PROSES MEMPENGARUHI
a.       Pengertian Pengaruh
Pengaruh adalah kegiatan atau keteladanan yang baik secara langsung atau tidak langsung mengakibatkan suatu perubahan perilaku dan sikap orang lain atau kelompok.
b.      Elemen-Elemen Proses Mempengaruhi
1)      Orang yang mempengaruhi (o)
2)      Metode mempengaruhi (à)
3)      Orang yang dipengaruhi (p)
Jadi proses mempengaruhi ; o à p
c.       Metode Mempengaruhi
1)      Kekuatan Fisik
2)      Penggunaan Sanksi (Positif/ Negatif)
3)      Keahlian
4)      Kharisma (Daya Tarik)
d.      Daerah Pengaruh
1)      Antara Perseorangan
2)      Kelompok Dengan Seseorang
3)      Seseorang Dengan Kelompok
e.      Hubungan antara Kekuasaan dan Pengaruh
1)      Analisis French-Raven
2)      Analisis Etzioni
3)      Analisis Nisbel
2.                               2. PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
                Pengambilan Keputusan adalah Pemilihan diantara berbagai alternatif.
    a.       Konsep Pengambilan Keputusan
    1)      Identifikasi dan diagnosis Masalah
    2)      Pengumpulan dan Analisis Data yang Relevan
    3)      Pengembangan dan Evaluasi Alternatif
    4)      Pemilihan Alternatif  Terbaik
    5)      Implementasi Keputusan dan Evaluasi Terhadap Hasil-Hasil
    b.      Tipe-Tipe Keputusan Manajemen
    1)      Keputusan perseorangan dan strategi
    2)      Keputusan Pribadi dan Strategi
    3)      Keputusan Dasar dan Rutin
   c.       Model-Model Pengambilan Keputusan
   1)      Relationalitas Keputusan
   2)      Model- Model Perilaku Pengambilan Keputusan
   d.      Teknik Pengambilan Keputusan
   1)      Teknik-Teknik Relatif : Brainstorming & Synectics
   2)      Teknik-Teknik Partisipatif
   3)      Teknik Pengambilan Keputusan Modern : Teknik Delphi, Teknik Kelompok Nominal.
B.    KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
1.      PENGERTIAN KOMUNIKASI
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi dan pengertian dari satu orang ke orang ke orang lain.
2.      UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI
a)      Komunikator
b)      Komunikan
c)       Tanggapan atau Reaksi
d)      Informasi
e)      Proses Menyampaikan Berita
3.      BAGAIMANA MENYALURKAN IDE MELALUI KOMUNIKASI
Step I : Ide (gagasan SI Sender)
Step II : Perumusan (Disini ide SI Sender disampaikan dalam kat-kata)
Step III : Penyaluran (Transmitting). Bisa secara lisan, tulisan, menggunakan simbol atau isyarat.
Step IV : Tindakan. Misalnya perintah dilaksanakan.
Step V : Pengertian. Disini kata-kata Si Sender menjadi ide si receiver.
Step VI : Penerimaan. Oleh Si Penerima berita (Penangkap Berita)
4.      HAMBATAN KOMUNIKASI
a)      Hambatan yang bersifat teknis
b)      Hambatan Semantik
c)       Hambatan Perilaku
5.      KLASIFIKASI KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
a)      Dari Segi Sifatnya :
a.       Komunikasi Lisan
b.      Komunikasi Tertulis
c.       Komunikasi Verbal
d.      Komunikasi non Verbal
b)      Dari Segi Arahnya :
a.       Komunikasi Keatas
b.      Komunikasi Ke Bawah
c.       Komunikasi Diagonal Keatas
d.      Komunikasi Horizontal
e.      Komunikasi Satu Arah
f.        Komunikasi Dua Arah
c)       Menurut Lawannya :
a.       Komunikasi Satu Lawan Arah
b.      Komunikasi Satu Lawan Banyak (Kelompok)
c.       Kelompok Lawan Kelompok
d)      Menurut Kepegawaiannya :
a.       Komunikasi Formal
b.      Komunikasi Informal
1)      Komunikasi Informal yang terjadi karena adanya komunikasi antara sesama karyawan dalam suatu organisasi.
2)      Komunikasi Informal (The Grapevine) biasanya disebarluaskan melalu desas-desus atau kabar angin dari mulut ke mulut dari satu orang ke orang lainnya dimana kebenarannya tidak bisa dijamin karena kadang-kadang bertentangan dengan perusahaan.
3)      Jadi, komunikasi informal bisa bermanfaat maka seseorang pemimpin harus bisa memakai jalur ini untuk memperlancar jalannya komunikasi formal pada suatu perusahaan.
C.     PERUBAHAN DAN PERKEMBANGAN ORGANISASI
1.      Perubahan
adalah sikap organisasi dalam menghadapi terjadinya perubahan lingkungan intern dan ekstern, yaitu :
a)      Mengadakan perubahan struktur organisasi
b)      Mengubah sikap dan perilaku pegawai
c)       Mengubah tata aliran kerja
d)      Mengubah peralatan kerja
e)      Mengubah prosedur kerja
f)       Mengadakan perubahan dalam hubungan kerja antar personal
2.      FAKTOR-FAKTOR PERUBAHAN ORGANISASI
Faktor penyebab terjadinya perubahan organisasi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
a)      Lingkungan Intern, antara lain :
1)      Perubahan Kebijakan Pimpinan
2)      Perubahan Tujuan
3)      Perluasan Wilayah Operasi Tujuan
4)      Volume Kegiatan Bertambah Banyak
5)      Sikap dan Perilaku dari para anggota organisasi
b)      Lingkungan Ekstern, antara lain :
1)      Politik
2)      Hukum
3)      Kebudayaan
4)      Teknologi
5)      Sumber Daya Alam
6)      Demografi
7)      Sosiologi
3.      PROSES PERUBAHAN
Proses Perubahan, yaitu :
1)      Mengadakan pengkajian
2)      Mengadakan identifikasi
3)      Menetapkan perubahan
4)      Menentukan strategi
5)      Melakukan evaluasi
4.      CIRI-CIRI PENGEMBANGAN ORGANISASI
Ciri-cirinya, yaitu :
a)      Pengembangan Organisasi merupakan usaha yang dilakukan secara berencana.
b)      Pengembangan Organisasi mencerminkan suatu proses yang berlangsung terus menerus
c)       Pengembangan Organisasi berorientasi masalah organisasi yang harus dipecahkan
d)      Pengembangan Organisasi merupakan usaha ke arah penyempurnaan organisasi
e)      Pengembangan Organisasi merupakan tanggapan terhadap berbagai perubahan yang terjadi diluar organisasi.                                                                              
5.      METODE PENGEMBANGAN ORGANISASI
a)      Jaringan Manajerial
b)      Latihan Kepekaan
c)       Pembentukan Tim
d)      Umpan Balik Survei
6.      METODE PENGEMBANGAN KETERAMPILAN DAN SIKAP
a)      Latihan Ditempat Kerja
b)      Latihan Instruksi Kerja
c)       Latihan Diluar Tempat Kerja
d)      Latihan Ditempat Tiruan
D.    KEPEMIMPINAN
1.      PENGERTIAN
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan.
2.      TIPE-TIPE KEPEMIMPINAN
1)      Tipe Otokratis
Ciri-cirinya :
a.       Mengandalkan kepada kekuatan/ kekuasaan
b.      Menganggap dirinya paling berkuasa
c.       Keras dalam mempertahankan prinsip
d.      Jauh dari para bawahan
e.      Perintah diberikan secara paksa
2)      Tipe Laissez Faire
Ciri-cirinya :
a.       Memberi kebebasan kepada para bawahan
b.      Pimpinan tidak terlibat dalam kegiatan
c.       Semua pekerjaan dan tanggung jawab dilimpahkan kepada bawahan
d.      Tidak mempunyai wibawa
e.      Tidak ada koordinasi dan pengawasan yang baik
3)      Tipe Paternalistik
Ciri-cirinya :
a.       Pemimpin bertindak sebagai bapak
b.      Memperlakukan bawahan sebagai orang yang belum dewasa
c.       Selalu memberikan perlindungan
d.      Keputusan ada ditangan pemimpin
4)      Tipe Militerlistik
Ciri-cirinya :
a.       Dalam komunikasi menggunakan formal
b.      Menggunakan sistem komando/ perintah
c.       Segala sesuatu bersifat formal
d.      Disiplin yang tinggi, kadang bersifat kaku
5)      Tipe Demokratis
Ciri-cirinya :
a.       Berpartisipasi aktif dalam kegiatan organisasi
b.      Bersifat terbuka
c.       Bawahan diberi kesempatan untuk memberi saran dan ide-ide baru
d.      Dalam pengambilan keputusan utamakan musyawarah untuk mufakat bersama
e.      Menghargai potensi individu
6)      Tipe Open Leadership
Tipe ini hampir sama dengan tipe demokratis, perbedaannya terletak dalam pengambilan keputusan. Dalam tipe ini keputusan ditangan pemimpin.
3.      TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN
1)      Teori Kelebihan
2)      Teori Sifat
3)      Teori Keturunan
4)      Teori Kharismatis
5)      Teori Bakat
             6)   Teori Sosial