Sabtu, 08 Oktober 2011

BAB 2
TEORI

A.    ARTI PENTING ORGANISASI DAN METODE
1.      PENGERTIAN ORGANISASI SECARA UMUM
                           i.            ORGANISASI DALAM ARTI STATIS
Merupakan gambaran secara sistematis tentang hubungan kerjasama antara orang-orang yang terdapat dalam suatu usaha untuk mencapai suatu tujuan.
                         ii.            ORGANISASI DALAM ARTI DINAMIS
Setiap kegiatan yang berhubungan dengan usaha untuk merencanakan skema organisasi, mengadakan departemensi, menetapkan wewenang, tugas, dan tanggung jawab dari orang-orang di dalam suatu badan atau organisasi. Dalam arti singkat kegiatan mengorganisir atau kegiatan menetapkan sususan organisasi atau usaha.
                       iii.            ORGANISASI SEBAGAI SISTEM KERJASAMA
Menurut Chester I Bernard (Mantan Presiden New Jersey Bell Telephone) menekankan organisasi pada dasarnya adalah sistem kerjasama (cooperative) menggabungkan kontribusi individual. Bernard juga mendefinisikan organisasi sebagai bentuk kerjasama antar anggotanya yang sadar (conscious), hati-hati penuh pertimbangan (deliberate), dan penuh makna (purposefull)
                       iv.            ORGANISASI SEBAGAI SISTEM TATA HUBUNGAN KERJA
Bagaimana proses kegiatan itu harus dilaksanakan sesuai dengan sumber-sumber dan waktu yang tersedia. Pola dan cara pada kegiatan dan kerjasama harus dilaksanakan sehingga tujuan tercapai secara efisien.
                         v.            ORGANISASI SEBAGAI PROSES PEMBAGIAN TUGAS
Karena kebutuhan perusahaan atau suatu lembaga disesuaikan dengan seberapa besarnya anggota atau pegawainya. Jika semakin sedikit anggotanya semakin sederhana fungsi pengorganisasiannya. Demikian juga kalau suatu lembaga atau perusahaan yang awalnya beranggotakan sedikit kemudian berkembang dan anggotanya terus bertambah juga maka semakin banyak kebutuhan atau organisasi semakin besar. Contohnya berawal cuma modal divisi produksi saja, karena semakin berkembang lalu perusahaan tersebut memperluas divisi nya seperti divisi pemasaran, keuangan, teknisi, dll. Itu dimaksudkan agar lebih jelas dan terarah kewajiban serta wewenang masing-masing karyawan perusahaan sesuai dengan tugas dan kemampuannya masing-masing.
2.      MANAJEMEN DAN ORGANISASI
Hubungan antara Organisasi dan manajemen yaitu organisasi sebagai alat dari manajemen untuk mencapai suatu tujuan.
3.      MANAJEMEN DAN TATA KERJA
i.          Manajemen
Hubungan yang sangat erat dan dibutuhkan adanya proses kegiatan pendayagunaan sumber dan waktu sebagai faktor yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan
ii.        Tata Kerja
Proses kegiatan yang harus dilaksanakan sesuai dengan sumber-sumber dan waktu yg tersedia.
4.      MANAJEMEN, ORGANISASI DAN TATA KERJA
i.          Manajemen
Proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerjasama antar sesama manusia.
ii.        Organisasi
Alat bagi pencapaian tujuan tersebut dan alat bagi pengelompokkan.
iii.      Tata Kerja
Pola cara bagaimana kegiatan dan kerjasama tersebut harus dilaksanakan sehingga tujuan tercapai secara efisien.
B.    CIRI-CIRI, UNSUR DAN TEORI ORGANISASI
1.      CIRI-CIRI ORGANISASI
Ciri-ciri Organisasi :
1.    Lembaga sosial yang terdiri atas kumpulan orang dengan berbagai pola interaksi yang ditetapkan.
2.    Dikembangkan untuk mencapai tujuan.
3.    Secara sadar dikoordinasi dan dengan sengaja disusun.
4.    Instrumen social yang mempunyai batasan yang secara relatif dapat diidentifikasi.
Ciri-ciri Organisasi Modern :
1.      Organisasi bertambah besar
2.      Pengolahan data semakin cepat
3.      Penggunaan staff lebih intensif
4.      Kecenderungan spesialisasi
5.      Adanya prinsip-prinsip atau asas asas organisasi.
6.      Unsur-unsur organisasi lebih lengkap
2.      UNSUR-UNSUR ORGANISASI
Unsur-Unsur Organisasi
a)      Manusia (Man)
b)      Kerjasama
c)       Tujuan Bersama
d)      Peralatan (Equipment)
e)      Lingkungan
f)       Kekayaan Alam
g)      Kerangka/ Konstruksi Mental Organisasi
3.      TEORI ORGANISASI
a)      Teori Organisasi Klasik (Teori Tradisional)
Teori ini biasa disebut dengan “teori tradisional” atau disebut juga “teori mesin”. Berkembang mulai 1800-an (abad 19).  Dalam teori ini organisasi digambarkan sebuah lembaga yang tersentralisasi dan tugas-tugasnnya terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreatifitas.
Dikatakan teori mesin karena organisasi ini menganggap manusia bagaikan sebuah onderdil yang setiap saat bisa dipasang dan digonta-ganti sesuai kehendak pemimpin.
Defisi Organisasi menurut Teori Klasik:
Organisasi merupakan struktur hubungan, kekuasaan-kejuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan factor-faktor lain apabila orang bekerja sama. Teori Organisasi klasik sepenuhnya menguraikan anatomi organisasi formal. Sedangkan menurut penganut teori klasik suatu organisasi tergantung pada empat kondisi pokok: Kekuasaan) Saling melayani) Doktrin) Disiplin)
Teori Organisasi Juga Dibagi Menjadi 3 Aliran, yaitu :
a.       Teori Birokrasi
             Secara umum, pengertian Teori Birokrasi yaitu Dikembangkan dari Ilmu Sosiologi. Dikemukakan oleh “MAX WEBER” dalam  buku “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism” dan “The Theory of Social and Economic Organization”.
Istilah BIROKRASI berasal dari kata LEGAL_RASIONAL:
“Legal” disebakan adanya wewenang dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas.  Sedangkan “Rasional”  karena adanya penetapan tujuan yang ingin dicapai.
Karekteristik-karekteristik birokrasi menurut Max Weber:
1.    Pembagian kerja
2.    Hirarki wewenang
3.    Program  rasional
4.    Sistem Prosedur
5.    Sistem Aturan hak kewajiban
6.    Hubungan antar pribadi yang bersifat impersonal
b.      Teori Administrasi
Teori Administasi adalah Langsung dari praktek manajemen memusatkan aspek Makro sebuah organisasi. Lalu Teori ini dikembangkan oleh Henry Fayol, Lyndall Urwick dari Eropa  dan James D. Mooney, Allen Reily dari Amerika.
HENRY FAYOL (1841-1925): Seorang industrialis asal Perancis tahun 1916 menulis sebuah buku “Admistration industrtrielle et Generale” diterjemahkan dalam bahasa inggris 1926 dan baru dipublikasikan di amerika 1940.
14 Kaidah manjemen menurut Fayol yang menjadi dasar teori administrasi:
1.       Pembagian kerja
2.       Wewenang & tanggung jawab
3.       Disiplin
4.       Kesatuan perintah
5.       Kesatuan pengarahan
6.       Mendahulukan kepentingan umum
7.       Balas jasa
8.       Sentralisasi
9.       Rantai Skalar
10.   Aturan
11.   Keadilan
12.   Kelanggengan personalia
13.   Inisiatif
14.   Semangat korps
JAMES D. MOONEY & ALLEN REILLY :1931) Menerbitkan sebuah buku “ONWARD INDUSTRY” inti dari pendapat mereka adalah “koordinasi merupakan factor terpenting dalam perencanaan organisasi”. Tiga prinsip yang harus diterapkan dalam sebuah organisasi menurut mereka adalah:
a.       Prinsip Koordinasi
b.      Prinsip Skalar & Hirarkis
c.       Prinsip Fungsional
c.       Manajemen Ilmiah
Penjelasan Pengertian Manajemen Ilmiah yaitu langsung dari praktek manajemen memusatkan aspek Mikro sebuah organisasi. Dikembangkan tahun 1900 oleh FREDERICK WINSLOW TAYLOR.  Definisi Manajemen Ilmiah : “Penerapan metode ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah organisasi” atau “Seperangkat mekanisme untuk meningkatkan efesiensi kerja”.
Empat kaidah Manajemen menurut Frederick W. Taylor:
a.       Menggantikan metode kerja dalam praktek dengan metode atas dasar ilmu pengetahuan.
b.      Mengadakan seleksi, latihan dan pengembangan karyawan
c.       Pengembangan ilmu tentang kerja, seleksi, latihan dan pengembangan secara ilmiah perlu intregasikan.
d.      Perlu dikembangkan semangat dan mental karyawan untuk mencapai manfaat manajemen ilmiah
b)      Teori Neo Klasik (Teori Hubungan atau Manusiawi)
Aliran yang berikutnya muncul adalah aliran Neoklasik disebut juga dengan “Teori Hubungan manusiawi”. Teori ini muncul akibat ketidakpuasan dengan teori klasik dan teori merupakan penyempurnaan teori klasik. Teori ini menekankan pada  “pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu ataupun kelompok kerja”.
Munculnya teori neoklasik diawali dengan inspirasi percobaan yang dilakukan di Pabrik Howthorne tahun 1924 milik perusahaan Western Elektric di Cicero yang disponsori oleh Lembaga Riset Nasional Amerika. Percobaan yang dilakukan ELTON MAYO seorang riset dari Western Electric menyimpulkan bahwa pentingnya memperhatikan insentif upah dan Kondisi kerja karyawan dipandang sebagai factor penting peningkatan produktifitas.
Dalam pembagian kerja  Neo klasik memandang perlunya:
a.       Partisipasi
b.      Perluasan kerja
c.       Manajemen bottom_up
c)       Teori Organisasi Modern
Teori ini muncul pada tahun 1950 sebagai akibat ketidakpuasan dua teori sebelumnya yaitu klasik dan neoklasik. Teori Modern sering disebut dengan teori “Analiasa Sistem” atau “Teori Terbuka” yang memadukan antara teori klasik dan neokalsi. Teori Organisasi Modern melihat bahwa semua unsure organisasi sebagai satu kesatuan  yang saling bergantung dan tidak bisa dipisahkan. Organisasi bukan sistem tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil akan tetapi organisasi merupakan sistem terbuka yang berkaitan dengan lingkunngan dan apabila ingin survivel atau dapat bertahan hidup maka ia harus bisa beradaptasi dengan lingkungan.
d)      Teori Modern vs Teori Klasik
1)      Teori Klasik memusatkan pandangan pada analisa dan deskripsi organisasi sedangkan Teori Modern menekankan pada perpaduan & perancangan sehingga terlihat lebih menyeluruh.
2)      Teori Klasik membicarakan konsep koordinasi, scalar, dan vertical sedangkan Teori Modern lebih dinamis, sangat komplek, multilevel, multidimensi dan banyak variable yang dipertimbangkan.
C.   MACAM-MACAM ORGANISASI DARI SEGI TUJUAN
1.      ORGANISASI NIAGA
Organisasi yang tujuan utamanya mencari keuntungan.
Macam-Macam Organisasi Niaga :
a.       Perseroan Terbatas (PT)
Suatu persekutuan untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari saham-saham yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya. Karena modalnya terdiri dari saham-saham yang dapat diperjualbelikan. Perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa harus membubarkan perusahaan. Perseroan Terbatas (PT) merupakan badan usaha dan besarnya modal perseroan tercantum dalam anggaran dasar. Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan pribadi pemilik perusahaan sehingga memiliki harta kekayaan sendiri. Setiap orang memiliki lebih dari satu saham yang menjadi bukti kepemilikan perusahaan. Pemilik saham mempunyai tanggung jawab yang terbatas, yaitu sebanyak saham yang dimiliki. Apabila hutang perusahaan melebihi kekayaan perusahaan, maka kelebihan hutang tersebut tidak menjadi tanggung jawab para pemegang saham. Apabila perusahaan mendapatkan keuntungan, maka keuntungan tersebut dibagi-bagikan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Pemilik saham akan memperoleh bagian keuntungan yang disebut Dividen yang besarnya tergantung pada besar kecilnya keuntungan yang diperoleh dari Perseroan Terbatas (PT). Selain berasal dari saham, modal Perseroan Terbatas (PT) berasal dari Obligasi. Keuntungan yang diperoleh bagi pemilik Obligasi yaitu mereka mendapatkan bungan tetap tanpa menghiraukan untung atau ruginya perseroan tersebut.
Pembagian Perseroan Terbatas
a)      Perseroan Terbatas (PT) Terbuka
Merupakan Perseroan Terbatas yang menjual sahamnya kepada masyarakat melalui pasar modal (Go Public). Jadi sahamnya ditawarkan kepada umum dan diperjualbelikan melalui bursa saham dan setiap orang berhak untuk membeli saham perusahaan tersebut.
b)      Perseroan Terbatas (PT) Tertutup
Merupakan Perseroan Terbatas yang modalnya berasal dari kalangan tertentu, misalnya pemegang saham hanya dari kerabat dan keluarga saja atau kalangan terbatas dan tidak dijual untuk umum.
c)       Perusahaan Terbuka (PT) Kosong
Merupakan Perseroan Terbatas yang sudah ad izin usaha dan izin lainnya tapi tidak ada kegiatannya.
Keuntungan Membentuk Perusahaan Perseroan Terbatas
1)      Kewajiban terbatas. Tidak seperti partnership. Pemegang saham sebuah perusahan tidak memiliki kewajiban untuk obligasi dan hutang perusahaan. Tidak hanya mengijinkan perusahaan untuk melaksanakan dalam usaha yang beresiko, tetapi juga kewajiban terbatas juga membentuk dasar untuk perdagangan di saham perusahaan.
2)      Masa hidup abadi. Aset dan struktur perusahaan dapat melewati masa hidup dari pemegang sahamnya, pejabat atau direktur dan menyebabkan stabilitas modal yang dapat menjadi investasi dalam proyek yang lebih besar dalam jangka waktu yang lebih panjang daripada aset perusahaan tetap dapat menjadi subjek di solusi penyebaran.
3)      Efisiensi manajemen. Manajemen yang spesialisasi dapat memungkinkan pengelolaan modal secara efisien sehingga memudahkan untuk melakukan ekspansi. Dengan menempatkan orang yang tepat, efisien maksimum dari modal yang ada juga ada pemisahan antara pengelolaan dan pemilik perusahaan, sehingga terlihat tugas pokok dan fungsi masing-masing.
Kelemahan Perusahaan Perseroan Terbatas
Kerumitan perizinan dan organisasi. Perusahaan Terbatas (PT) membutuhkan akta notaris dan izin khusus untuk usaha tertentu. Maka dengan besarnya perusahaan, maka biaya pengorganisasian akan membengkak, belum lagi kerumitan dan kendala yang terjadi dalam tingkat personil. Hubungan antara perorangan juga lebih formal dan berkesan kaku.
b.      Persekutuan Komanditer (CV)
Merupakan kepanjangan dari Persekutuan Komanditer (Commanditaire Vennotschap atau CV) yang berarti suatu persekutuan yang didirikan oleh seorang atau beberapa orang yang mempercayakan uang atau barang kepada seseorang atau beberapa orang yang menjalankan perusahaan dan bertindak sebagai pemimpin.  

Jenis-jenis CV

Berdasarkan perkembangannya, bentuk perseroan komanditer adalah sebagai berikut:
·         Persekutuan komanditer murni
Bentuk ini merupakan persekutuan komanditer yang pertama. Dalam persekutuan ini hanya terdapat satu sekutu komplementer, sedangkan yang lainnya adalah sekutu komanditer.
·         Persekutuan komanditer campuran
Bentuk ini umumnya berasal dari bentuk firma bila firma membutuhkan tambahan modal. Sekutu firma menjadi sekutu komplementer sedangkan sekutu lain atau sekutu tambahan menjadi sekutu komanditer.
·         Persekutuan komanditer bersaham
Persekutuan komanditer bentuk ini mengeluarkan saham yang tidak dapat diperjualbelikan dan sekutu komplementer maupun sekutu komanditer mengambil satu saham atau lebih. Tujuan dikeluarkannya saham ini adalah untuk menghindari terjadinya modal beku karena dalam persekutuan komanditer tidak mudah untuk menarik kembali modal yang telah disetorkan.
c.       Joint Venture (Perusahaan Patungan)
Perusahaan Patungan merupakan sebuah kesatuan yang dibentuk antara 2 pihak atau lebih untuk menjalankan aktivitas ekonomi secara bersama. Pihak itu setuju untuk berkelompok dengan menyumbang keadilan kepemilikan dan kemudian saham dalam penerimaan, biaya dan kontrol perusahaan. Perusahaan ini hanya bergerak pada proyek khusus aja atau yang berhubungan dengan bisnis yang berkelanjutan.

Alasan Pembentukan

Alasan internal
1.       Membangun kekuatan perusahaan
2.       Menyebarkan biaya dan risiko
3.       Menambah akses ke sumber daya keuangan
4.       Ekonomi skala dan keuntungan kekuatan
5.       Akses ke teknologi dan pelanggan baru
6.       Akses ke praktek manajer inovatif
Tujuan persaingan
1.       Mempengaruhi evolusi struktural industri
2.       Kompetisi sebelum selesai
3.       Tanggapan defensif untuk menghapuskan batas-batas industri
4.       Penciptaan unit kompetisi yang kuat
5.       Kecepatan pasar
6.       Menambah ketangkasan
Tujuan strategi
1.       Sinergi
2.       Transfer teknologi/kecakapan
3.       Diversifikasi
d.      Firma (FA)
Perseroan firma merupakan salah satu organisasi bisnis dimana dilakukan perjanjian antara dua orang atau lebih untuk melakukan kerjasama dengan tujuan memperoleh keuntungan bersama. Pendirian firma harus resmi, artinya harus dibuat di depan Notaris dan terdapat di pengadilan. Oleh karena itu pendirian firma lebih sulit dibanding dengan perusahaan perorangan. Setiap anggota firma harus menyerahkan seluruh atau sebagian kekayaannya kepada perusahaan dan harus tercantum dalam akte pendirian organisasi, dibuat di hadapan notaris, di daftarkan di pengadilan dan di umumkan di Berita Negara. Apabila organisasi firma memperoleh keuntungan, maka akan dibagi berdasarkan perbandingan yang telah disetujui bersama oleh anggota firma, sedangkan apabila terjadi kerugian, maka seluruh anggota firma harus menanggung secara bersama-sama, dan bilamana perlu dengan seluruh kekayaan peribadinya. Berdasarkan pasal 16 Undang-Undang Hukum Dagang. Persekutuan Firma adalah persekutuan yang diadakan untuk menjalankan suatu perusahaan dengan memakai nama bersama.
e.      Koperasi
Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Prinsip koperasi adalah suatu sistem ide-ide abstrak yang merupakan petunjuk untuk membangun koperasi yang efektif dan tahan lama. Prinsip koperasi terbaru yang dikembangkan International Cooperative Alliance (Federasi Koperasi Non Pemerintah Internasional) adalah keanggotaan yang bersifat terbuka dan sukarela, pengelolaan yang demokratis, serta pengembangan pendidikan, pelatihan, dan informasi. Kemungkinan koperasi untuk memperoleh keunggulan komparatif dari perusahaan lain cukup besar mengingat koperasi mempunyai potensi kelebihan antara lain pada skala ekonomi, aktivitas yang nyata, faktor-faktor precuniary, dan lain-lain.
f.        Trust (Real Estate Investment Trust/ REITs)
Merupakan instrumen investasi berupa surat berharga yang dapat dibeli oleh investor dari perusahaan lahan yasan yang menerbitkan REITs. Surat berharga ini mirip dengan surat saham yang mencerminkan kepemilikan atas sebuah perusahaan tertentu. Salah satu keunggulan REITs yaitu perlakuan khusus perpajakan, dimana di sejumlah negara, instrumen REITs ini bebas dari pajak penghasilan. Struktur REITs ini mirip dengan reksadana namun penempatan asetnya adalah parada instrumen properti.  Sebagaimana layaknya perusahaan, maka REITs ini dapat bersifat “terbuka” yaitu ditawarkan/ diperjualbelikan pada bursa saham ataupun bersifat “tertutup”. Namun, untuk menikmati perlakuan khusus itu, REITs diharuskan membatasi kegiatan operasional dan investasinya.
g.       Kartel
Kartel adalah kelompok produsen independen yang bertujuan menetapkan harga, untuk membatasi suplai dan kompetisi. Berdasarkan hukum anti monopoli, kartel dilarang di hampir semua negara. Walaupun demikian, kartel tetap ada baik dalam lingkup nasional maupun internasional, formal maupun informal. Berdasarkan definisi ini, satu entitas bisnis tunggal yang memegang monopoli tidak dapat dianggap sebagai suatu kartel, walaupun dapat dianggap bersalah jika menyalahgunakan monopoli yang dimilikinya. Kartel biasanya timbul dalam kondisi oligopoli, dimana terdapat sejumlah kecil penjual.
h.      Holding
Sebuah perusahaan yang memiliki perusahaan lain yang beredar luas . Hal ini biasanya mengacu pada sebuah perusahaan yang tidak menghasilkan barang atau jasa itu sendiri, melainkan, tujuannya adalah untuk memiliki saham dari perusahaan lain. Perusahaan memegang memungkinkan pengurangan risiko bagi para pemilik dan dapat memungkinkan kepemilikan dan kontrol dari sejumlah perusahaan yang berbeda.
i.        Company
Sebuah perusahaan yang merupakan bentuk bisnis ini merupakan asosiasi/ kumpulan asosiasi/ kumpulan orang-orang nyata individu/ perusahaan lain yang menyediakan beberapa modal kelompok ini bertujuan untuk mendapatkan keuntungan.
2.       ORGANISASI SOSIAL
Organisasi sosial yaitu organisasi yang dibentuk oleh anggota masyarakat.
Jalur Pembentukan Organisasi Kemasyarakatan :
a.       Jalur Keagamaan
b.      Jalur Profesi
c.       Jalur Kepemudaan
d.      Jalur Kemahasiswaan
e.      Jalur Kepartaian dan Kekaryaan
3.       ORGANISASI REGIONAL DAN INTERNASIONAL
a.       Organisasi Regional
Organisasi yang luas wilayahnya meliputi beberapa negara tertentu saja.
b.      Organisasi Internasional
Organisasi yang anggota-anggotanya meliputi negara di dunia.
D.    ORGANISASI
1.      TIPE ATAU BENTUK ORGANISASI
a.       Tipe Organisasi
Bagan organisasi memperlihatkan tentang susunan fungsi-fungsi dan departemensi yang menunjukkan hubungan kerjasama.
Bagan ini menggambarkan lima aspek utama suatu struktur organisasi, yaitu :
1)      Pembagian kerja
2)      Rantai perintah
3)      Tipe pekerjaan yang dilaksanakan
4)      Pengelompokkan segmen-segmen pekerjaan
5)      Tingkatan manajemen
Adapun cara penggambaran bagan struktur organisasi menurut Henry G. Hodges dapat digambarkan sebagai berikut :
1)      Piramida Mendatar (Flat)
Merupakan bentuk yang paling banyak digunakan, sederhana, jelas dan mudah dimengerti.
Ciri-cirinya :
a)      Jumlah satuan organisasi tidak banyak sehingga tingkat-tingkat hierarki kewenangan sedikit.
b)      Jumlah pekerja (bawahan) yang harus dikendalikan cukup banyak.
c)       Format jabatan untuk tingkat pimpinan sedikit, karena jumlah pimpinan relatif kecil.
2)      Piramida Terbalik
Organisasi piramida terbalik salah satu unit dari tipe piramida dengan jumlah jabatan  pimpinan lebih besar daripada jumlah pekerja. Organisasi ini hanya cocok untuk organisasi-organisasi yang pengangkatan pegawainyan berdasarkan atas jabatan fungsional seperti organisasi-organisasi/ lembaga-lembaga penelitian, lembaga-lembaga pendidikan.
3)      Kerucut
Ciri-ciri organisasi dari tipe kerucut :
a.      Jumlah satuan organisasi banyak sehingga tingkat hierarki/ kewenangan banyak.
b.      Rentang kendali sempit.
c.       Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab dapat dilakukan sampai kepada pejabat/ pimpinan yang bawah/ rendah.
d.      Jarak antara pimpinan tingkat atas dengan pimpinan tingkat bawah terlalu jauh.
e.      Jumlah informasi jabatan cukup besar.
b.      BENTUK ORGANISASI
Memandang organisasi dari segi tata hubungan, wewenang dan tanggung jawab yang ada oleh organisasi.
Bentuk-Bentuk Organisasi :
a.       Bentuk Organisasi Staff
b.      Bentuk Organisasi Lini
c.       Bentuk Organisasi Fungsional
d.      Bentuk Organisasi Fungsional dan Lini
e.      Bentuk Organisasi Fungsional dan Staff
f.        Bentuk Organisasi Lini dan Staff
Bentuk-bentuk organisasi dapat dibedakan menjadi :
a.       Organisasi Garis
Merupakan bentuk organisasi tertua dan paling sederhana, diciptakan oleh Henry Fayol. Ciri-ciri bentuk organisasi yaitu masih kecil, jumlah karyawan sedikit dan saling mengenal serta spesialisasi kerja belum tinggi.
Kebaikan organisasi ini :
a)      Kesatuan komando terjamin sepenuhnya karena pimpinan berada pada satu tangan
b)     Garis komando berjalan secara tegas, karena pimpinan berhubungan langsung dengan bawahan.
c)      Proses pengambilan keputusan dengan cepat.
d)     Karyawan yang memiliki kecakapan yang tinggi serta rendah dapat segera diketahui, juga karyawan yang rajin dan malas.
e)     Rasa solideritas yang tinggi.
Kelemahan organisasi ini :
a)      Seluruh organisasi tergantung pada satu orang saja, apabila dia tidak mampu melaksanakan tugas, maka organisasi akan terancam.
b)     Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otokratis.
c)      Kesempatan karyawan untuk berkembang terbatas.
b.      Organisasi Garis dan Staff
Dianut oleh organisasi besar, daerah kerjanya luas dan mempunyai bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit dan jumlah karyawannya banyak. Staf yaitu orang yang ahli dalam bidang tertentu dengan tugas memberi nasihat dan saran dalam bidang kepada pejabat pimpinan dalam organisasi.
Kebaikan organisasi ini :
a)      Dapat digunakan dalam organisasi yang besar maupun kecil, serta apapun tujuan perusahaan.
b)     Terdapat pembagian tugas antara pimpinan dengan pelaksana sebagai akibat adanya staff ahli.
c)      Bakat yang berbeda yang dimiliki oleh setiap karyawan dapat ditentukan menjadi suatu spealisasi.
d)     Prinsip penempatan orang yang tepat pada bagiannya.
e)     Pengambilan keputusan dapat dilaksanakan dengan cepat walaupun banyak orang yang diajak berkonsultasi karena pimpinan masih dalam satu tangan.
f)       Koordinasi lebih baik karena adanya pembagian tugas secara terinci.
g)      Semangat kerja bertambah besar karena pekerjaan disesuaikan dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki.
Kelemahan organisasi ini :
a)      Rasa solideritas menjadi berkurang, karena karyawan tidak saling mengenal.
b)     perintah-perintah antara atasan dengan staff dapat berkurang, karena adanya perintah sendiri padahal fungsi kewenangannya sangat berbeda.
c)      Kesatuan komando berkurang
d)     Koordinasi yang kurang baik pada tingkat staff dapat menghambat pelaksanaan tugas.
c.       Organisasi Fungsional
Organisasi yang disusun atas dasar pelaksanaan. Organisasi ini digunakan untuk perusahaan yang pembagian tugasnya dapat dibedakan dengan jelas.
Kebaikan organisasi ini :
a)      Pembidangan tugas menjadi lebih jelas
b)     Spesialisasi karyawan lebih efektif dan dikembangkan
c)      Solidaritas kerja, semangat kerja karyawan yang tinggi
d)     Koordinasi berjalan dengan lancar dan tertib
Kelemahan organisasi ini :
a)      Karyawan terlalu memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja, sehingga pengalihan kerja menjadi sulit dilaksanakan.
b)     Koordinasi menyeluruh sukar dilaksanakan.
c)      Menimbulkan rasa kelompok yang sangat sempit dari bagian yang sama sehingga sering timbul konflik.
d.      Organisasi Panitia
Organisasi dibentuk hanya untuk sementara waktu. Setelah tugas selesai maka akan selesai kegiatan organisasi tersebut.
Kebaikan organisasi ini :
a)      Segala keputusan dipertimbangkan masak-masak dalam pembahasan yang dalam dan terperinci.
b)     Kemungkinan pimpinan akan bertindak otoriter sangat kecil.
c)      Koordinasi kerja dibahas dalam bentuk kelompok/ team.
Kelemahan organisasi ini :
a)      Proses pengambilan keputusan membutuhkan diskusi yang berlarut-larut yang menghambat pelaksanaan tugas.
b)     Tanggung jawabnya tidak jelas, karena merupakan tanggung jawab bersama.
c)      Kreativitas karyawan terhambat dan sukar untuk dikembangkan, karena faktor kreatifitas lebih dipentingkan.
e.      Organisasi Statis
Merupakan gambaran secara skematis hubungan kerjasama yang terdapat dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan.
f.        Organisasi Dinamis
Merupakan kegiatan yang berhubungan dengan  usaha untuk merencanakan skema organisasi, mengadakan departemensi dan menetapkan wewenang, tugas dan tanggung jawab.
g.       Organisasi Formal
Organisasi formal adalah organisasi/ sistem kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang dikoordinir untuk mencapai suatu tujuan yang ditetapkan secara rasional dan dibentuk secara sadar dan mempunyai tujuan tertentu yang disadari pula dengan menggunakan sistem tugas, hubungan wewenang, tanggung jawab maupun pertanggungjawaban dirancang oleh manajer agar pekerjaan tetap terlaksana sesuai dengan peraturan yang telah disepakati bersama. Hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun bagan struktur organisasi formal adalah wewenang, tanggung jawab, koordinasi, maupun pendelegasian wewenang.
Empat unsur pokok yang selalu muncul dalam organisasi formal:
a.    Sistem kegiatan yang terkoordinasi
b.    Kelompok orang
c.     Kerjasama
d.    Kekuasaan & Kepemimpinan
Sedangkan yang dijadikan tiang dasar penting dalam organisasi formal adalah:
a.    Pembagian kerja (untuk koordinasi)
b.    Proses Skalar & Fungsional (proses pertumbuhan vertical dan horizontal)
c.     Struktur (hubungan antar kegiatan)
d.    Rentang kendali (berapa banyak atasan bisa mengendalikan bawahan).
h.      Organisasi Informal
Organisasi Informal adalah organisasi/ kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang tidak dikoordinir untuk mencapai tujuan akhirnya memiliki tujuan bersama, dimana kedudukan dan fungsi yang dilakukan tampak kabur dan  tercipta karena adanya hubungan antar pribadi yang secara tidak sadar terjadi keberadaanya tanpa didasarkan pada hubungan wewenang formal pada struktur organisasi maupun kesepakatan tujuan bersama. Organisasi informal ini terjadi karena adanya komunikasi antar sesama karyawan yang dengan cepat menyebarkan informasi melalui desas desus dari mulut ke mulut, namun itu bisa saja berlebihan,salah, kurang tepat maupun merupakan kebocoran informasi dari atasan yang mungkin benar. Untuk itu agar organisasi informal bermanfaat bagi perusahaan maka sudah sepantasnya kalau setiap atasan harus bisa menggunakan segi positif keberadaan organisasi informal ini terutama dalam menyampaikan perintah.
2.      STRUKTUR ATAU SKEMA ORGANISASI
Struktur/ bagan organisasi memperlihatkan satuan-satuan organisasi, hubungan-hubungan dan saluran wewenang dan tanggung jawab yang ada dalam organisasi.
Didefinisikan sebagai mekanisme formal yang diolah. Struktur ini terdiri dari unsur spesialisasi kerja, standarisasi koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja.
Faktor-Faktor yang menentukan perancangan struktur organisasi, yaitu :
1)      Strategi organisasi pencapaian tujuan.
2)      Perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi output akan membedakan bentuk struktur organisasi.
3)      Kemampuan dan cara berfikir para anggota serta kebutuhan mereka juga lingkungan sekitarnya perlu dipertimbangkan dalam penyusunan struktur perusahaan.
4)      Besarnya organisasi dan satuan kerjanya mempengaruhi struktur organisasi.
Unsur-Unsur Struktur Organisasi terdiri dari :
1)      Spesialisasi kegiatan
2)      Koordinasi Kegiatan
3)      Standarisasi Kegiatan
4)      Sentralisasi dan Desentralisasi pembuatan keputusan
5)      Ukuran satuan kerja.
E.     KONFLIK ORGANISASI
1.      PENGERTIAN KONFLIK
Konflik adalah segala macam interaksi pertentangan atau antogonistik antara dua pihak atau lebih.
2.      JENIS DAN SUMBER KONFLIK
Jenis-Jenis Konflik :
a.       Konflik peranan yang terjadi di dalam diri seseorang (person-role conflict).
b.      Konflik antar peranan (inter-role conflict).
c.       Konflik yang timbul karena seseorang harus memenuhi harapan beberapa orang (intersender conflict).
d.      Konflik yang timbul karena disampaikan informasi yang saling bertentangan (intrasender conflict).
Konflik juga dapat dibedakan menurut pihak-pihak yang saling bertentangan. Atas dasar tersebut, ada 5 jenis konflik, yaitu :
a.       Konflik dalam diri individu.
b.      Konflik antar Individu.
c.       Konflik antar Individu dan Kelompok.
d.      Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama.
e.      Konflik antar organisasi.
Sumber-Sumber Konflik
a.       Kebutuhan membagi (sumber daya) yang terbatas.
b.      Perbedaan-perbedaan dalam berbagai tujuan.
c.       Saling ketergantungan kegiatan kerja.
d.      Perbedaan nilai-nilai atau persepsi.
e.      Kemandirian organisasional.
f.        Gaya Individual

Tidak ada komentar:

Posting Komentar