BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG PEMBUATAN TUGAS
Manusia adalah mahluk sosial yang cinderung untuk hidup bermasyarakat serta mengatur dan mengorganisasi kegiatannya dalam mencapai sautu tujuan tetapi karena keterbatasan kemampuan menyebabkan mereka tidak mampu mewujudkan tujuan tanpa adanya kerjasama. Hal tersebut yang mendasari manusia untuk hidup dalam berorganisasi.
Banyak Bentuk Organisasi di dalam kalangan masyarakat. Seperti, Negara, Partai Politik, Organisasi Masyarakat (ORMAS), Sekolah, Perguruan Tinggi, Lembaga Masyarakat, sampai organisasi yang terkecil yaitu keluarga.
Organisasi merupakan salah satu sarana untuk mencapai tujuan perusahaan melalui pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen yang dilakukan seorang pemimpin dengan organisasi yang tercipta di perusahaan yang bersangkutan. Jadi keberhasilan perusahaan tergantung pada organisasi, terutama struktur organisasi yang digunakan.
Menurut Boone dan Katz organisasi didefinisikan suatu proses tersusun yang orang orangnya berinteraksi untuk mencapai tujuan.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa organisasi mencakup 3 elemen pokok :
1. Interaksi manusia
2. Kegiatan yang mengarah pada tujuan
3. Struktur organisasi itu sendiri.
Kata organisasi berasal dari 2 pengertian umum, yaitu sebagai suatu lembaga atau fungsional, seperti perguruan tinggi, perkumpulan olahraga dan lainnya yang merupakan proses pengorganisasian, pengalokasian dan penugasan para anggotanya untuk mencapai tujuan yang efektif.
Unsur-unsur dasar yang membentuk organisasi yaitu :
- Adanya tujuan bersama.
- Adanya kerjasama dua orang atau lebih.
- Adanya pembagian tugas
- Adanya kehendak untuk bekerjasama.
Pola Organisasi dibagi menjadi 2 bagian yaitu Organisasi Formal dan Organisasi Informal. Umumnya setiap organisasi formal biasanya mengandung kedua unsur pola tersebut dimana organisasi formalnya yang dijadikan pedoman tegas dalam struktur organisasinya. Sedangkan organisasi informal akan dengan sendirinya muncul karena kebutuhan karyawan untuk bermasyarakat atau bersosialisasi dengan dan berhubungan karyawan yang lain.
Maka sehubung dengan hal tersebut, disini akan dibahas tuntas mengenai materi organisasi. Alasan saya membuat makalah untuk memberi referensi kepada pembaca untuk membimbing menjadi pemimpin dalam suatu organisasi serta membantu mengambil keputusan yang baik juga memecahkan masalah yang sering terjadi dalam suatu organisasi.
Sasaran pembelajaran dalam tema ini, yaitu dapat menjelaskan istilah organisasi, hubungan yang erat antara manajemen dan organisasi, hubungan antara manajemen dan tata kerja, hubungan antara manajemen, organisasi dan tata kerja. Mengerti ciri-ciri organisasi, unsur organisasi, dan teori organisasi. Mampu mengklasifikasikan serta menjelaskan pengertian organisasi niaga, sosial secara umum dan regional internasional, mampu menjelaskan masing-masing perbedaan antara organisasi niaga dan sosial, organisasi menurut wilayah regional dan internasional. Menyebutkan ciri-ciri dari organisasi dengan mengingat pengertian umum dari organisasi, menjelaskan definisi bentuk organisasi menurut beberapa orang ahli organisasi manajemen, dapat menyebutkan hal-hal penting yang perlu dipenuhi dalam membentuk suatu organisasi. Dapat menjelaskan rentang kendala (span of control) dengan batasan-batasan, dapat menyebutkan bentuk organisasi dengan kebaikan serta keburukannya lalu menjelaskan skema organisasi. Menyebutkan hal-hal yang dapat mempengaruhi pergerakan atau proses berjalannya suatu organisasi. Menjelaskan konflik dan menyebutkan jenis-jenis konflik, menyebutkan sebab-sebab timbulnya konflik organisasional. Memberikan contoh bidang struktural dalam organisasin dimana sering terjadi konflik. Membedakan teori motivasi yang diperkenalkan oleh Mc Gregor, Abraham maslow, David Mc Cellend, Herzberg. Dan sebagainya akan dijelaskan secara mendetail.
B. 4 KARAKTERISTIK UTAMA DALAM SEBUAH ORGANISASI
a. Tujuan
Setiap organisasi harus memiliki tujuan. Tujuan dicerminkan oleh sasaran yang dilakukan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. 3 bidang utama dalam tujuan organisasi yaitu profitability (keuntungan), growth (pertumbuhan), dan survive (bertahan hidup), dan harus berjalan berkesinambungan demi kemajuan organisasi.
b. Kumpulan orang
Jelas, tidak mungkin, jika organisasi hanya terdiri dari satu orang yang ingin mencapai tujuannya sendiri, dari definisi dapat dijelaskan bahwa organisasi setidaknya terdiri sekumpulan orang yang memiliki tujuan bersama.
c. Struktur
Struktur dibentuk dalam sebuah organisasi dengan tujuan agar posisi setiap anggota organisasi dapat dipertanggungjawabkan, mengenai hak maupun kewajibannya. Struktur dibentuk agar organisasi berjalan rapih, karena terdapat struktur komando, siapa yang berwenang dan siapa yang diberi wewenang.
d. Sistem dan Prosedur
Karakteristik yang terakhir ini menggambarkan bahwa sebuah organisasi diatur berdasarkan aturan-aturan yang ditetapkan bersama dan tentu saja harus dengan penuh komitmen dalam menjalankannya. Implementasi dari sistem dan prosedur ini adanya ketetapan mengenai tata cara, sistem rekrut, dan birokrasi. Faktor lingkungan sangat berpengaruh terhadap ekstensi suatu organisasi. Organisasi cenderung memainkan peran menyesuaikan dengan keadaan lingkungan, entah itu demografi, ekonomi, politik, budaya, juga alam sekitar. Jadi kemajuan organisasi harus selaras dengan perubahan lingkungan.
C. MANFAAT DAN TUJUAN
a. Manfaat
Dapat mengetahui tujuan membuat organisasi, mengubah kehidupan pada masyarakat, dan menawarkan karier baik berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan. Dapat memiliki fondasi untuk membangun suatu organisasi. Pandai mengatur, mengorganisasikan, dan memecahkan masalah dalam suatu permasalahan yang sering terjadi di dalam lingkungan pengorganisasian.
b. Tujuan
Organisasi selalu berkembang pesat karena adanya muncul fenomena pada organisasi tersebut. Maka peran penelitian dan pengembangan sangat dibutuhkan sebagai dokumentasi yang nantinya akan mengukir ilmu pengetahuan organisasi. Dapat terjun langsung mempraktekan teori yang sudah ada dan dijelaskan.
BAB 2
TEORI
A. ARTI PENTING ORGANISASI DAN METODE
1. PENGERTIAN ORGANISASI SECARA UMUM
i. ORGANISASI DALAM ARTI STATIS
Merupakan gambaran secara sistematis tentang hubungan kerjasama antara orang-orang yang terdapat dalam suatu usaha untuk mencapai suatu tujuan.
ii. ORGANISASI DALAM ARTI DINAMIS
Setiap kegiatan yang berhubungan dengan usaha untuk merencanakan skema organisasi, mengadakan departemensi, menetapkan wewenang, tugas, dan tanggung jawab dari orang-orang di dalam suatu badan atau organisasi. Dalam arti singkat kegiatan mengorganisir atau kegiatan menetapkan sususan organisasi atau usaha.
iii. ORGANISASI SEBAGAI SISTEM KERJASAMA
Menurut Chester I Bernard (Mantan Presiden New Jersey Bell Telephone) menekankan organisasi pada dasarnya adalah sistem kerjasama (cooperative) menggabungkan kontribusi individual. Bernard juga mendefinisikan organisasi sebagai bentuk kerjasama antar anggotanya yang sadar (conscious), hati-hati penuh pertimbangan (deliberate), dan penuh makna (purposefull)
iv. ORGANISASI SEBAGAI SISTEM TATA HUBUNGAN KERJA
Bagaimana proses kegiatan itu harus dilaksanakan sesuai dengan sumber-sumber dan waktu yang tersedia. Pola dan cara pada kegiatan dan kerjasama harus dilaksanakan sehingga tujuan tercapai secara efisien.
v. ORGANISASI SEBAGAI PROSES PEMBAGIAN TUGAS
Karena kebutuhan perusahaan atau suatu lembaga disesuaikan dengan seberapa besarnya anggota atau pegawainya. Jika semakin sedikit anggotanya semakin sederhana fungsi pengorganisasiannya. Demikian juga kalau suatu lembaga atau perusahaan yang awalnya beranggotakan sedikit kemudian berkembang dan anggotanya terus bertambah juga maka semakin banyak kebutuhan atau organisasi semakin besar. Contohnya berawal Cuma modal divisi produksi saja, karena semakin berkembang lalu perusahaan tersebut memperluas divisi nya seperti divisi pemasaran, keuangan, teknisi, dll. Itu dimaksudkan agar lebih jelas dan terarah kewajiban serta wewenang masing-masing karyawan perusahaan sesuai dengan tugas dan kemampuannya masing-masing.
2. MANAJEMEN DAN ORGANISASI
Hubungan antara Organisasi dan manajemen yaitu organisasi sebagai alat dari manajemen untuk mencapai suatu tujuan.
3. MANAJEMEN DAN TATA KERJA
i. Manajemen
Hubungan yang Sangat erat dan dibutuhkan adanya proses kegiatan pendayagunaan sumber dan waktu sebagai faktor yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan
ii. Tata Kerja
Proses kegiatan yang harus dilaksanakan sesuai dengan sumber-sumber dan waktu yg tersedia.
4. MANAJEMEN, ORGANISASI DAN TATA KERJA
i. Manajemen
Proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerjasama antar sesama manusia.
ii. Organisasi
Alat bagi pencapaian tujuan tersebut dan alat bagi pengelompokkan.
iii. Tata Kerja
Pola cara bagaimana kegiatan dan kerjasama tersebut harus dilaksanakan sehingga tujuan tercapai secara efisien.
B. CIRI-CIRI, UNSUR DAN TEORI ORGANISASI
1. CIRI-CIRI ORGANISASI
Ciri-ciri Organisasi :
1. Lembaga sosial yang terdiri atas kumpulan orang dengan berbagai pola interaksi yang ditetapkan.
2. Dikembangkan untuk mencapai tujuan.
3. Secara sadar dikoordinasi dan dengan sengaja disusun.
4. Instrumen social yang mempunyai batasan yang secara relatif dapat diidentifikasi.
Ciri-ciri Organisasi Modern :
1. Organisasi bertambah besar
2. Pengolahan data semakin cepat
3. Penggunaan staff lebih intensif
4. Kecenderungan spesialisasi
5. Adanya prinsip-prinsip atau asas asas organisasi.
6. Unsur-unsur organisasi lebih lengkap
2. UNSUR-UNSUR ORGANISASI
Unsur-Unsur Organisasi
a) Manusia (Man)
b) Kerjasama
c) Tujuan Bersama
d) Peralatan (Equipment)
e) Lingkungan
f) Kekayaan Alam
g) Kerangka/ Konstruksi Mental Organisasi
3. TEORI ORGANISASI
a) Teori Organisasi Klasik (Teori Tradisional)
Teori ini biasa disebut dengan “teori tradisional” atau disebut juga “teori mesin”. Berkembang mulai 1800-an (abad 19). Dalam teori ini organisasi digambarkan sebuah lembaga yang tersentralisasi dan tugas-tugasnnya terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreatifitas.
Dalam teori ini organisasi digambarkan seperti toet piano dimana masing-masing nada mempunyai spesialisasi (do.. re.. mi.. fa.. so.. la.. si..) dimana apabila tiap nada dirangkai maka akan tercipta lagu yang indah begitu juga dengan organisasi.
Dikatakan teori mesin karena organisasi ini menganggab manusia bagaikan sebuah onderdil yang setiap saat bisa dipasang dan digonta-ganti sesuai kehendak pemimpin.
Defisi Organisasi menurut Teori Klasik:
Organisasi merupakan struktur hubungan, kekuasaan-kejuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan factor-faktor lain apabila orang bekerja sama.
Teori Organisasi klasik sepenuhnya menguraikan anatomi organisasi formal.
Empat unsur pokok yang selalu muncul dalam organisasi formal:
a. Sistem kegiatan yang terkoordinasi
b. Kelompok orang
c. Kerjasama
d. Kekuasaan & Kepemimpinan
Sedangkan menurut penganut teori klasik suatu organisasi tergantung pada empat kondisi pokok: Kekuasaan) Saling melayani) Doktrin) Disiplin)
Sedangkan yang dijadikan tiang dasar penting dalam organisasi formal adalah:
a. Pembagian kerja (untuk koordinasi)
b. Proses Skalar & Fungsional (proses pertumbuhan vertical dan horizontal)
c. Struktur (hubungan antar kegiatan)
d. Rentang kendali (berapa banyak atasan bisa mengendalikan bawahan).
Teori Organisasi Juga Dibagi Menjadi 3 Aliran, yaitu :
a. Teori Birokrasi
Secara umum, pengertian Teori Birokrasi yaitu Dikembangkan dari Ilmu Sosiologi. Dikemukakan oleh “MAX WEBER” dalam buku “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism” dan “The Theory of Social and Economic Organization”.
Istilah BIROKRASI berasal dari kata LEGAL_RASIONAL:
“Legal” disebakan adanya wewenang dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas. Sedangkan “Rasional” karena adanya penetapan tujuan yang ingin dicapai.
Karekteristik-karekteristik birokrasi menurut Max Weber:
1. Pembagian kerja
2. Hirarki wewenang
3. Program rasional
4. Sistem Prosedur
5. Sistem Aturan hak kewajiban
6. Hubungan antar pribadi yang bersifat impersonal
b. Teori Administrasi
Teori Administasi adalah Langsung dari praktek manajemen memusatkan aspek Makro sebuah organisasi. Lalu Teori ini dikembangkan oleh Henry Fayol, Lyndall Urwick dari Eropa dan James D. Mooney, Allen Reily dari Amerika.
HENRY FAYOL (1841-1925): Seorang industrialis asal Perancis tahun 1916 menulis sebuah buku “Admistration industrtrielle et Generale” diterjemahkan dalam bahasa inggris 1926 dan baru dipublikasikan di amerika 1940.
14 Kaidah manjemen menurut Fayol yang menjadi dasar teori administrasi:
1. Pembagian kerja
2. Wewenang & tanggung jawab
3. Disiplin
4. Kesatuan perintah
5. Kesatuan pengarahan
6. Mendahulukan kepentingan umum
7. Balas jasa
8. Sentralisasi
9. Rantai Skalar
10. Aturan
11. Keadilan
12. Kelanggengan personalia
13. Inisiatif
14. Semangat korps
Fayol membagi kegiatan industri menjadi 6 kelompok:
1. Kegiatan Teknikal (Produksi, Manufaktur, Adaptasi)
2. Kegiatan Komersil (Pembelian, Penjualan, Pertukaran)
3. Kegiatan Financial (penggunaan optimum modal)
4. Kegiatan Keamanan
5. Kegiatan Akuntansi
6. Kegiatan Manajerial atau “FAYOL’s FUNCTIONALISM” yaitu:
a. Perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Pemberian perintah
d. Pengkoordinasian
e. Pengawasan
JAMES D. MOONEY & ALLEN REILLY :1931) Menerbitkan sebuah buku “ONWARD INDUSTRY” inti dari pendapat mereka adalah “koordinasi merupakan factor terpenting dalam perencanaan organisasi”. Tiga prinsip yang harus diterapkan dalam sebuah organisasi menurut mereka adalah:
a. Prinsip Koordinasi
b. Prinsip Skalar & Hirarkis
c. Prinsip Fungsional
c. Manajemen Ilmiah
Penjelasan Pengertian Manajemen Ilmiah yaitu Langsung dari praktek manajemen memusatkan aspek Mikro sebuah organisasi. Dikembangkan tahun 1900 oleh FREDERICK WINSLOW TAYLOR). Definisi Manajemen Ilmiah : “Penerapan metode ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah organisasi” atau “Seperangkat mekanisme untuk meningkatkan efesiensi kerja”.
F.W. TAYLOR menuangkan ide dalam tiga makalah: “Shop Management”, “The Principle Oif Scientific Management” dan “Testimony before the Special House Comitte”. Dari tiga makalah tersebut lahir sebuah buku “Scientific Management”.
Berkat jasa-jasa yang sampai sekarang konsepnya masih dipergunakan pada praktek manajemen modern maka F.W. TAYLOR dijuluki sebagai “BAPAK MANAJEMEN ILMIAH”.
Empat kaidah Manajemen menurut Frederick W. Taylor:
a. Menggantikan metode kerja dalam praktek dengan metode atas dasar ilmu pengetahuan.
b. Mengadakan seleksi, latihan dan pengembangan karyawan
c. Pengembangan ilmu tentang kerja, seleksi, latihan dan pengembangan secara ilmiah perlu intregasikan.
d. Perlu dikembangkan semangat dan mental karyawan untuk mencapai manfaat manajemen ilmiah
b) Teori Neo Klasik (Teori Hubungan atau Manusiawi)
Aliran yang berikutnya muncul adalah aliran Neoklasik disebut juga dengan “Teori Hubungan manusiawi”. Teori ini muncul akibat ketidakpuasan dengan teori klasik dan teori merupakan penyempurnaan teori klasik. Teori ini menekankan pada “pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu ataupun kelompok kerja”.
HUGO MUNSTERBERG
Salah tokoh neoklasik pencetus “Psikologi Industri”. Hugo menulis sebuah buku “Psychology and Industrial Effeciency” tahun 1913. Buku tersebut merupakan jembatan antara manajemen ilmiah dan neoklasik. Inti dari pandangan Hugo adalah menekankan adanya perbedaan karekteristik individu dalam organisasi dan mengingatkan adannya pengaruh factor social dan budaya terhadap organisasi.
Munculnya teori neoklasik diawali dengan inspirasi percobaan yang dilakukan di Pabrik Howthorne tahun 1924 milik perusahaan Western Elektric di Cicero yang disponsori oleh Lembaga Riset Nasional Amerika. Percobaan yang dilakukan ELTON MAYO seorang riset dari Western Electric menyimpulkan bahwa pentingnya memperhatikan insentif upah dan Kondisi kerja karyawan dipandang sebagai factor penting peningkatan produktifitas.
Dalam pembagian kerja Neo klasik memandang perlunya:
a. Partisipasi
b. Perluasan kerja
c. Manajemen bottom_up
c) Teori Organisasi Modern
Teori ini muncul pada tahun 1950 sebagai akibat ketidakpuasan dua teori sebelumnya yaitu klasik dan neoklasik. Teori Modern sering disebut dengan teori “Analiasa Sistem” atau “Teori Terbuka” yang memadukan antara teori klasik dan neokalsi. Teori Organisasi Modern melihat bahwa semua unsure organisasi sebagai satu kesatuan yang saling bergantung dan tidak bisa dipisahkan. Organisasi bukan system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil akan tetapi organisasi merupakan system terbuka yang berkaitan dengan lingkunngan dan apabila ingin survivel atau dapat bertahan hidup maka ia harus bisa beradaptasi dengan lingkungan.
d) Teori Modern vs Teori Klasik
1) Teori Klasik memusatkan pandangan pada analisa dan deskripsi organisasi sedangkan Teori Modern menekankan pada perpaduan & perancangan sehingga terlihat lebih menyeluruh.
2) Teori Klasik membicarakan konsep koordinasi, scalar, dan vertical sedangkan Teori Modern lebih dinamis, sangat komplek, multilevel, multidimensi dan banyak variable yang dipertimbangkan.
C. MACAM-MACAM ORGANISASI DARI SEGI TUJUAN
1. ORGANISASI NIAGA
Organisasi yang tujuan utamanya mencari keuntungan.
Macam-Macam Organisasi Niaga :
a. Perseroan Terbatas (PT)
Suatu persekutuan untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari saham-saham yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya. Karena modalnya terdiri dari saham-saham yang dapat diperjualbelikan. Perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa harus membubarkan perusahaan. Perseroan Terbatas (PT) merupakan badan usaha dan besarnya modal perseroan tercantum dalam anggaran dasar. Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan pribadi pemilik perusahaan sehingga memiliki harta kekayaan sendiri. Setiap orang memiliki lebih dari satu saham yang menjadi bukti kepemilikan perusahaan. Pemilik saham mempunyai tanggung jawab yang terbatas, yaitu sebanyak saham yang dimiliki. Apabila hutang perusahaan melebihi kekayaan perusahaan, maka kelebihan hutang tersebut tidak menjadi tanggung jawab para pemegang saham. Apabila perusahaan mendapatkan keuntungan, maka keuntungan tersebut dibagi-bagikan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Pemilik saham akan memperoleh bagian keuntungan yang disebut Dividen yang besarnya tergantung pada besar kecilnya keuntungan yang diperoleh dari Perseroan Terbatas (PT). Selain berasal dari saham, modal Perseroan Terbatas (PT) berasal dari Obligasi. Keuntungan yang diperoleh bagi pemilik Obligasi yaitu mereka mendapatkan bungan tetap tanpa menghiraukan untung atau ruginya perseroan tersebut.
Pembagian Perseroan Terbatas
a) Perseroan Terbatas (PT) Terbuka
Merupakan Perseroan Terbatas yang menjual sahamnya kepada masyarakat melalui pasar modal (Go Public). Jadi sahamnya ditawarkan kepada umum dan diperjualbelikan melalui bursa saham dan setiap orang berhak untuk membeli saham perusahaan tersebut.
b) Perseroan Terbatas (PT) Tertutup
Merupakan Perseroan Terbatas yang modalnya berasal dari kalangan tertentu, misalnya pemegang saham hanya dari kerabat dan keluarga saja atau kalangan terbatas dan tidak dijual untuk umum.
c) Perusahaan Terbuka (PT) Kosong
Merupakan Perseroan Terbatas yang sudah ad izin usaha dan izin lainnya tapi tidak ada kegiatannya.
Keuntungan Membentuk Perusahaan Perseroan Terbatas
1) Kewajiban terbatas. Tidak seperti partnership. Pemegang saham sebuah perusahan tidak memiliki kewajiban untuk obligasi dan hutang perusahaan. Tidak hanya mengijinkan perusahaan untuk melaksanakan dalam usaha yang beresiko, tetapi juga kewajiban terbatas juga membentuk dasar untuk perdagangan di saham perusahaan.
2) Masa hidup abadi. Aset dan struktur perusahaan dapat melewati masa hidup dari pemegang sahamnya, pejabat atau direktur dan menyebabkan stabilitas modal yang dapat menjadi investasi dalam proyek yang lebih besar dalam jangka waktu yang lebih panjang daripada aset perusahaan tetap dapat menjadi subjek di solusi penyebaran.
3) Efisiensi manajemen. Manajemen yang spesialisasi dapat memungkinkan pengelolaan modal secara efisien sehingga memudahkan untuk melakukan ekspansi. Dengan menempatkan orang yang tepat, efisien maksimum dari modal yang ada juga ada pemisahan antara pengelolaan dan pemilik perusahaan, sehingga terlihat tugas pokok dan fungsi masing-masing.
Kelemahan Perusahaan Perseroan Terbatas
Kerumitan perizinan dan organisasi. Perusahaan Terbatas (PT) membutuhkan akta notaris dan izin khusus untuk usaha tertentu. Maka dengan besarnya perusahaan, maka biaya pengorganisasian akan membengkak, belum lagi kerumitan dan kendala yang terjadi dalam tingkat personil. Hubungan antara perorangan juga lebih formal dan berkesan kaku.
b. Persekutuan Komanditer (CV)
Merupakan kepanjangan dari Persekutuan Komanditer (Commanditaire Vennotschap atau CV) yang berarti suatu persekutuan yang didirikan oleh seorang atau beberapa orang yang mempercayakan uang atau barang kepada seseorang atau beberapa orang yang menjalankan perusahaan dan bertindak sebagai pemimpin.
Jenis-jenis CV
Berdasarkan perkembangannya, bentuk perseroan komanditer adalah sebagai berikut:
· Persekutuan komanditer murni
Bentuk ini merupakan persekutuan komanditer yang pertama. Dalam persekutuan ini hanya terdapat satu sekutu komplementer, sedangkan yang lainnya adalah sekutu komanditer.
· Persekutuan komanditer campuran
Bentuk ini umumnya berasal dari bentuk firma bila firma membutuhkan tambahan modal. Sekutu firma menjadi sekutu komplementer sedangkan sekutu lain atau sekutu tambahan menjadi sekutu komanditer.
· Persekutuan komanditer bersaham
Persekutuan komanditer bentuk ini mengeluarkan saham yang tidak dapat diperjualbelikan dan sekutu komplementer maupun sekutu komanditer mengambil satu saham atau lebih. Tujuan dikeluarkannya saham ini adalah untuk menghindari terjadinya modal beku karena dalam persekutuan komanditer tidak mudah untuk menarik kembali modal yang telah disetorkan.
c. Joint Venture (Perusahaan Patungan)
Perusahaan Patungan merupakan sebuah kesatuan yang dibentuk antara 2 pihak atau lebih untuk menjalankan aktivitas ekonomi secara bersama. Pihak itu setuju untuk berkelompok dengan menyumbang keadilan kepemilikan dan kemudian saham dalam penerimaan, biaya dan kontrol perusahaan. Perusahaan ini hanya bergerak pada proyek khusus aja atau yang berhubungan dengan bisnis yang berkelanjutan.
Alasan pembentukan
Alasan internal
1. Membangun kekuatan perusahaan
2. Menyebarkan biaya dan risiko
3. Menambah akses ke sumber daya keuangan
5. Akses ke teknologi dan pelanggan baru
6. Akses ke praktek manajer inovatif
Tujuan persaingan
1. Mempengaruhi evolusi struktural industri
2. Kompetisi sebelum selesai
3. Tanggapan defensif untuk menghapuskan batas-batas industri
4. Penciptaan unit kompetisi yang kuat
5. Kecepatan pasar
6. Menambah ketangkasan
Tujuan strategi
1. Sinergi
2. Transfer teknologi/kecakapan
3. Diversifikasi
d. Firma (FA)
Perseroan firma merupakan salah satu organisasi bisnis dimana dilakukan perjanjian antara dua orang atau lebih untuk melakukan kerjasama dengan tujuan memperoleh keuntungan bersama. Pendirian firma harus resmi, artinya harus dibuat di depan Notaris dan terdapat di pengadilan. Oleh karena itu pendirian firma lebih sulit dibanding dengan perusahaan perorangan. Setiap anggota firma harus menyerahkan seluruh atau sebagian kekayaannya kepada perusahaan dan harus tercantum dalam akte pendirian organisasi, dibuat di hadapan notaris, di daftarkan di pengadilan dan di umumkan di Berita Negara. Apabila organisasi firma memperoleh keuntungan, maka akan dibagi berdasarkan perbandingan yang telah disetujui bersama oleh anggota firma, sedangkan apabila terjadi kerugian, maka seluruh anggota firma harus menanggung secara bersama-sama, dan bilamana perlu dengan seluruh kekayaan peribadinya. Berdasarkan pasal 16 Undang-Undang Hukum Dagang. Persekutuan Firma adalah persekutuan yang diadakan untuk menjalankan suatu perusahaan dengan memakai nama bersama.
e. Koperasi
Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Prinsip koperasi adalah suatu sistem ide-ide abstrak yang merupakan petunjuk untuk membangun koperasi yang efektif dan tahan lama. Prinsip koperasi terbaru yang dikembangkan International Cooperative Alliance (Federasi Koperasi Non Pemerintah Internasional) adalah keanggotaan yang bersifat terbuka dan sukarela, pengelolaan yang demokratis, serta pengembangan pendidikan, pelatihan, dan informasi. Kemungkinan koperasi untuk memperoleh keunggulan komparatif dari perusahaan lain cukup besar mengingat koperasi mempunyai potensi kelebihan antara lain pada skala ekonomi, aktivitas yang nyata, faktor-faktor precuniary, dan lain-lain.
Pengembangan Koperasi
Pengurus koperasi dipilih dari kalangan dan oleh anggota dalam suatu rapat anggota. Ada kalanya rapat anggota tersebut tidak berhasil memilih seluruh anggota Pengurus dari kalangan anggota sendiri. Hal demikian umpamanya terjadi jika calon-calon yang berasal dari kalangan-kalangan anggota sendiri tidak memiliki kesanggupan yang diperlukan untuk memimpin koperasi yang bersangkutan, sedangkan ternyata bahwa yang dapat memenuhi syarat-syarat ialah mereka yang bukan anggota atau belum anggota koperasi (mungkin sudah turut dilayani oleh koperasi akan tetapi resminya belum meminta menjadi anggota)
f. Trust (Real Estate Investment Trust/ REITs)
Merupakan instrumen investasi berupa surat berharga yang dapat dibeli oleh investor dari perusahaan lahan yasan yang menerbitkan REITs. Surat berharga ini mirip dengan surat saham yang mencerminkan kepemilikan atas sebuah perusahaan tertentu. Salah satu keunggulan REITs yaitu perlakuan khusus perpajakan, dimana di sejumlah negara, instrumen REITs ini bebas dari pajak penghasilan. Struktur REITs ini mirip dengan reksadana namun penempatan asetnya adalah parada instrumen properti. Sebagaimana layaknya perusahaan, maka REITs ini dapat bersifat “terbuka” yaitu ditawarkan/ diperjualbelikan pada bursa saham ataupun bersifat “tertutup”. Namun, untuk menikmati perlakuan khusus itu, REITs diharuskan membatasi kegiatan operasional dan investasinya. Chan, Ericksob & Wang (2003) dalam bukunya mengelompokkan ke dalam empat kelompok besar REITs, yaitu pembatasan atas : Struktur Kepemilikan, Struktur Managemen, Kebijakan Keuangan, Jenis Pendapatan yang dapat dihasilkan dan Jenis Aset yang dapat dimiliki.
g. Kartel
Kartel adalah kelompok produsen independen yang bertujuan menetapkan harga, untuk membatasi suplai dan kompetisi. Berdasarkan hukum anti monopoli, kartel dilarang di hampir semua negara. Walaupun demikian, kartel tetap ada baik dalam lingkup nasional maupun internasional, formal maupun informal. Berdasarkan definisi ini, satu entitas bisnis tunggal yang memegang monopoli tidak dapat dianggap sebagai suatu kartel, walaupun dapat dianggap bersalah jika menyalahgunakan monopoli yang dimilikinya. Kartel biasanya timbul dalam kondisi oligopoli, dimana terdapat sejumlah kecil penjual.
h. Holding
Sebuah perusahaan yang memiliki perusahaan lain yang beredar luas . Hal ini biasanya mengacu pada sebuah perusahaan yang tidak menghasilkan barang atau jasa itu sendiri, melainkan, tujuannya adalah untuk memiliki saham dari perusahaan lain. Perusahaan memegang memungkinkan pengurangan risiko bagi para pemilik dan dapat memungkinkan kepemilikan dan kontrol dari sejumlah perusahaan yang berbeda.
i. Company
Sebuah perusahaan yang merupakan bentuk bisnis ini merupakan asosiasi/ kumpulan asosiasi/ kumpulan orang-orang nyata individu/ perusahaan lain yang menyediakan beberapa modal kelompok ini bertujuan untuk mendapatkan keuntungan.
2. ORGANISASI SOSIAL
Organisasi sosial yaitu organisasi yang dibentuk oleh anggota masyarakat.
Jalur Pembentukan Organisasi Kemasyarakatan :
a. Jalur Keagamaan
b. Jalur Profesi
c. Jalur Kepemudaan
d. Jalur Kemahasiswaan
e. Jalur Kepartaian dan Kekaryaan
3. ORGANISASI REGIONAL DAN INTERNASIONAL
a. Organisasi Regional
Organisasi yang luas wilayahnya meliputi beberapa negara tertentu saja.
b. Organisasi Internasional
Organisasi yang anggota-anggotanya meliputi negara di dunia.
D. ORGANISASI
1. TIPE ATAU BENTUK ORGANISASI
a. Tipe Organisasi
Bagan organisasi memperlihatkan tentang susunan fungsi-fungsi dan departemensi yang menunjukkan hubungan kerjasama.
Bagan ini menggambarkan lima aspek utama suatu struktur organisasi, yaitu :
1) Pembagian kerja
2) Rantai perintah
3) Tipe pekerjaan yang dilaksanakan
4) Pengelompokkan segmen-segmen pekerjaan
5) Tingkatan manajemen
Adapun cara penggambaran bagan struktur organisasi menurut Henry G. Hodges dapat digambarkan sebagai berikut :
1) Piramida Mendatar (Flat)
Merupakan bentuk yang paling banyak digunakan, sederhana, jelas dan mudah dimengerti.
Ciri-cirinya :
a) Jumlah satuan organisasi tidak banyak sehingga tingkat-tingkat hierarki kewenangan sedikit.
b) Jumlah pekerja (bawahan) yang harus dikendalikan cukup banyak.
c) Format jabatan untuk tingkat pimpinan sedikit, karena jumlah pimpinan relatif kecil.
2) Piramida Terbalik
Organisasi piramida terbalik salah satu unit dari tipe piramida dengan jumlah jabatan pimpinan lebih besar daripada jumlah pekerja. Organisasi ini hanya cocok untuk organisasi-organisasi yang pengangkatan pegawainyan berdasarkan atas jabatan fungsional seperti organisasi-organisasi/ lembaga-lembaga penelitian, lembaga-lembaga pendidikan.
3) Kerucut
Ciri-ciri organisasi dari tipe kerucut :
a. Jumlah satuan organisasi banyak sehingga tingkat hierarki/ kewenangan banyak.
b. Rentang kendali sempit.
c. Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab dapat dilakukan sampai kepada pejabat/ pimpinan yang bawah/ rendah.
d. Jarak antara pimpinan tingkat atas dengan pimpinan tingkat bawah terlalu jauh.
e. Jumlah informasi jabatan cukup besar.
b. BENTUK ORGANISASI
Memandang organisasi dari segi tata hubungan, wewenang dan tanggung jawab yang ada oleh organisasi.
Bentuk-Bentuk Organisasi :
a. Bentuk Organisasi Staff
b. Bentuk Organisasi Lini
c. Bentuk Organisasi Fungsional
d. Bentuk Organisasi Fungsional dan Lini
e. Bentuk Organisasi Fungsional dan Staff
f. Bentuk Organisasi Lini dan Staff
Bentuk-bentuk organisasi dapat dibedakan menjadi :
a. Organisasi Garis
Merupakan bentuk organisasi tertua dan paling sederhana, diciptakan oleh Henry Fayol. Ciri-ciri bentuk organisasi yaitu masih kecil, jumlah karyawan sedikit dan saling mengenal serta spesialisasi kerja belum tinggi.
Kebaikan organisasi ini :
a) Kesatuan komando terjamin sepenuhnya karena pimpinan berada pada satu tangan
b) Garis komando berjalan secara tegas, karena pimpinan berhubungan langsung dengan bawahan.
c) Proses pengambilan keputusan dengan cepat.
d) Karyawan yang memiliki kecakapan yang tinggi serta rendah dapat segera diketahui, juga karyawan yang rajin dan malas.
e) Rasa solideritas yang tinggi.
Kelemahan organisasi ini :
a) Seluruh organisasi tergantung pada satu orang saja, apabila dia tidak mampu melaksanakan tugas, maka organisasi akan terancam.
b) Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otokratis.
c) Kesempatan karyawan untuk berkembang terbatas.
b. Organisasi Garis dan Staff
Dianut oleh organisasi besar, daerah kerjanya luas dan mempunyai bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit dan jumlah karyawannya banyak. Staf yaitu orang yang ahli dalam bidang tertentu dengan tugas memberi nasihat dan saran dalam bidang kepada pejabat pimpinan dalam organisasi.
Kebaikan organisasi ini :
a) Dapat digunakan dalam organisasi yang besar maupun kecil, serta apapun tujuan perusahaan.
b) Terdapat pembagian tugas antara pimpinan dengan pelaksana sebagai akibat adanya staff ahli.
c) Bakat yang berbeda yang dimiliki oleh setiap karyawan dapat ditentukan menjadi suatu spealisasi.
d) Prinsip penempatan orang yang tepat pada bagiannya.
e) Pengambilan keputusan dapat dilaksanakan dengan cepat walaupun banyak orang yang diajak berkonsultasi karena pimpinan masih dalam satu tangan.
f) Koordinasi lebih baik karena adanya pembagian tugas secara terinci.
g) Semangat kerja bertambah besar karena pekerjaan disesuaikan dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki.
Kelemahan organisasi ini :
a) Rasa solideritas menjadi berkurang, karena karyawan tidak saling mengenal.
b) perintah-perintah antara atasan dengan staff dapat berkurang, karena adanya perintah sendiri padahal fungsi kewenangannya sangat berbeda.
c) Kesatuan komando berkurang
d) Koordinasi yang kurang baik pada tingkat staff dapat menghambat pelaksanaan tugas.
c. Organisasi Fungsional
Organisasi yang disusun atas dasar pelaksanaan. Organisasi ini digunakan untuk perusahaan yang pembagian tugasnya dapat dibedakan dengan jelas.
Kebaikan organisasi ini :
a) Pembidangan tugas menjadi lebih jelas
b) Spesialisasi karyawan lebih efektif dan dikembangkan
c) Solidaritas kerja, semangat kerja karyawan yang tinggi
d) Koordinasi berjalan dengan lancar dan tertib
Kelemahan organisasi ini :
a) Karyawan terlalu memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja, sehingga pengalihan kerja menjadi sulit dilaksanakan.
b) Koordinasi menyeluruh sukar dilaksanakan.
c) Menimbulkan rasa kelompok yang sangat sempit dari bagian yang sama sehingga sering timbul konflik.
d. Organisasi Panitia
Organisasi dibentuk hanya untuk sementara waktu. Setelah tugas selesai maka akan selesai kegiatan organisasi tersebut.
Kebaikan organisasi ini :
a) Segala keputusan dipertimbangkan masak-masak dalam pembahasan yang dalam dan terperinci.
b) Kemungkinan pimpinan akan bertindak otoriter sangat kecil.
c) Koordinasi kerja dibahas dalam bentuk kelompok/ team.
Kelemahan organisasi ini :
a) Proses pengambilan keputusan membutuhkan diskusi yang berlarut-larut yang menghambat pelaksanaan tugas.
b) Tanggung jawabnya tidak jelas, karena merupakan tanggung jawab bersama.
c) Kreativitas karyawan terhambat dan sukar untuk dikembangkan, karena faktor kreatifitas lebih dipentingkan.
e. Organisasi Statis
Merupakan gambaran secara skematis hubungan kerjasama yang terdapat dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan.
f. Organisasi Dinamis
Merupakan kegiatan yang berhubungan dengan usaha untuk merencanakan skema organisasi, mengadakan departemensi dan menetapkan wewenang, tugas dan tanggung jawab.
g. Organisasi Formal
Organisasi formal adalah organisasi/ sistem kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang dikoordinir untuk mencapai suatu tujuan yang ditetapkan secara rasional dan dibentuk secara sadar dan mempunyai tujuan tertentu yang disadari pula dengan menggunakan sistem tugas, hubungan wewenang, tanggung jawab maupun pertanggungjawaban dirancang oleh manajer agar pekerjaan tetap terlaksana sesuai dengan peraturan yang telah disepakati bersama. Hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun bagan struktur organisasi formal adalah wewenang, tanggung jawab, koordinasi, maupun pendelegasian wewenang.
h. Organisasi Informal
Organisasi Informal adalah organisasi/ kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang tidak dikoordinir untuk mencapai tujuan akhirnya memiliki tujuan bersama, dimana kedudukan dan fungsi yang dilakukan tampak kabur dan tercipta karena adanya hubungan antar pribadi yang secara tidak sadar terjadi keberadaanya tanpa didasarkan pada hubungan wewenang formal pada struktur organisasi maupun kesepakatan tujuan bersama. Organisasi informal ini terjadi karena adanya komunikasi antar sesama karyawan yang dengan cepat menyebarkan informasi melalui desas desus dari mulut ke mulut, namun itu bisa saja berlebihan,salah, kurang tepat maupun merupakan kebocoran informasi dari atasan yang mungkin benar. Untuk itu agar organisasi informal bermanfaat bagi perusahaan maka sudah sepantasnya kalau setiap atasan harus bisa menggunakan segi positif keberadaan organisasi informal ini terutama dalam menyampaikan perintah.
2. STRUKTUR ATAU SKEMA ORGANISASI
Struktur/ bagan organisasi memperlihatkan satuan-satuan organisasi, hubungan-hubungan dan saluran wewenang dan tanggung jawab yang ada dalam organisasi.
Didefinisikan sebagai mekanisme formal yang diolah. Struktur ini terdiri dari unsur spesialisasi kerja, standarisasi koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja.
Faktor-Faktor yang menentukan perancangan struktur organisasi, yaitu :
1) Strategi organisasi pencapaian tujuan.
2) Perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi output akan membedakan bentuk struktur organisasi.
3) Kemampuan dan cara berfikir para anggota serta kebutuhan mereka juga lingkungan sekitarnya perlu dipertimbangkan dalam penyusunan struktur perusahaan.
4) Besarnya organisasi dan satuan kerjanya mempengaruhi struktur organisasi.
Unsur-Unsur Struktur Organisasi terdiri dari :
1) Spesialisasi kegiatan
2) Koordinasi Kegiatan
3) Standarisasi Kegiatan
4) Sentralisasi dan Desentralisasi pembuatan keputusan
5) Ukuran satuan kerja.
E. KONFLIK ORGANISASI
1. PENGERTIAN KONFLIK
Konflik adalah segala macam interaksi pertentangan atau antogonistik antara dua pihak atau lebih.
2. JENIS DAN SUMBER KONFLIK
Jenis-Jenis Konflik :
a. Konflik peranan yang terjadi di dalam diri seseorang (person-role conflict).
b. Konflik antar peranan (inter-role conflict).
c. Konflik yang timbul karena seseorang harus memenuhi harapan beberapa orang (intersender conflict).
d. Konflik yang timbul karena disampaikan informasi yang saling bertentangan (intrasender conflict).
Konflik juga dapat dibedakan menurut pihak-pihak yang saling bertentangan. Atas dasar tersebut, ada 5 jenis konflik, yaitu :
a. Konflik dalam diri individu.
b. Konflik antar Individu.
c. Konflik antar Individu dan Kelompok.
d. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama.
e. Konflik antar organisasi.
Sumber-Sumber Konflik
a. Kebutuhan membagi (sumber daya) yang terbatas.
b. Perbedaan-perbedaan dalam berbagai tujuan.
c. Saling ketergantungan kegiatan kerja.
d. Perbedaan nilai-nilai atau persepsi.
e. Kemandirian organisasional.
f. Gaya Individual
3. STRATEGI PENYELESAIAN KONFLIK
Ada 3 Strategi Dasar :
a. Kalah-Kalah
b. Menang-Kalah
c. Menang-Menang
4. MOTIVASI
Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan.
Motivasi dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
a. Motivasi Fisiologis
b. Motivasi Psikologis
5. TEORI MOTIVASI
a. Teori X dan Teori Y Mc. Gregor
Anggapan yang mendasari teori X :
1) Rata-Rata para pekerja itu malas, tidak suka bekerja, dan akan menghindarinya bila dapat.
2) Karena pada dasarnya pekerja tidak suka bekerja, maka harus dipaksa, dikendalikan, diperlakukan dengan hukuman dan diarahkan untuk pencapaian suatu tujuan organisasi.
3) Rata-rata para pekerja lebih senang dibimbing, berusaha menghindari tanggung jawab, mempunyai ambisi yang kecil, keamanan dirinya diatas segala-galanya.
Anggapan-Anggapan yang mendasari teori Y :
1) Usaha fisik dan mental yang dilakukan manusia dalam bekerja adalah kodrat manusia, sama halnya dengan bermain atau beristirahat.
2) Rata-rata manusia bersedia belajar, dalam kondisi yang layak, tidak hanya menerima tapi mencari tanggung jawab.
3) Ada kemampuan yang besar dalam kecerdikan, kreativitas dan daya imajinasi untuk memecahkan masalah organisasi yg secara luas tersebar pada seluruh karyawan.
4) Pengendalian ekstern dan hukuman bukan satu-satunya cara untuk mengarahkan usaha pencapaian tujuan organisasi.
5) Keterkaitan pada tujuan organisasi adalah fungsi penghargaan yang diterima karena prestasinya dalam pencapaian suatu tujuan tersebut.
6) Organisasi seharusnya memberikan kemungkinan orang untuk mewujudkan potensinya, dan tidak hanya digunakan sebagian.
b. Teori Hierarki Kebutuhan Maslow
Menurut Maslow ada 5 kebutuhan dasar manusia yang membentuk hierarki kebutuhan, yaitu :
1) Kebutuhan Fisiologis
2) Kebutuhan Keamanan
3) Kebutuhan Sosial
4) Kebutuhan Penghargaan
5) Kebutuhan Aktualisasi Diri
c. Teori Motivasi Berprestasi Mc. Clelland
Menurut Mc. Clelland, seseorang dianggap mempunyai motivasi prestasi yang tinggi. Apabila dia mempunyai keinginan untuk berprestasi lebih baik daripada yang lain dalam banyak situasi.
Mc. Clelland memusatkan perhatiannya pada 3 kebutuhan manusia yaitu :
1) Kebutuhan Prestasi
2) Kebutuhan Afiliasi
3) Kebutuhan Kekuasaan
d. Teori Motivasi Dua Faktor Herzberg
Menurut Herzberg ada dua faktor yang mempengaruhi motivasi kerja seseorang dalam organisasi, yaitu pemuas kerja (Job Satisfier) yang berkaitan dengan isi pekerjaan dan penyebab ketidakpuasan kerja (Job Dissatisfiers) yang bersangkutan dengan suasana pekerjaan Satisfier disebar motivator dan dissatifiers disebut faktor-faktor yang higienis.
F. PROSES ORGANISASI
1. PROSES MEMPENGARUHI
a. Pengertian Pengaruh
Pengaruh adalah kegiatan atau keteladanan yang baik secara langsung atau tidak langsung mengakibatkan suatu perubahan perilaku dan sikap orang lain atau kelompok.
b. Elemen-Elemen Proses Mempengaruhi
1) Orang yang mempengaruhi (o)
2) Metode mempengaruhi (à)
3) Orang yang dipengaruhi (p)
Jadi proses mempengaruhi ; o à p
c. Metode Mempengaruhi
1) Kekuatan Fisik
2) Penggunaan Sanksi (Positif/ Negatif)
3) Keahlian
4) Kharisma (Daya Tarik)
d. Daerah Pengaruh
1) Antara Perseorangan
2) Kelompok Dengan Seseorang
3) Seseorang Dengan Kelompok
e. Hubungan antara Kekuasaan dan Pengaruh
1) Analisis French-Raven
2) Analisis Etzioni
3) Analisis Nisbel
2. PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pengambilan Keputusan adalah Pemilihan diantara berbagai alternatif.
a. Konsep Pengambilan Keputusan
1) Identifikasi dan diagnosis Masalah
2) Pengumpulan dan Analisis Data yang Relevan
3) Pengembangan dan Evaluasi Alternatif
4) Pemilihan Alternatif Terbaik
5) Implementasi Keputusan dan Evaluasi Terhadap Hasil-Hasil
b. Tipe-Tipe Keputusan Manajemen
1) Keputusan perseorangan dan strategi
2) Keputusan Pribadi dan Strategi
3) Keputusan Dasar dan Rutin
c. Model-Model Pengambilan Keputusan
1) Relationalitas Keputusan
2) Model- Model Perilaku Pengambilan Keputusan
d. Teknik Pengambilan Keputusan
1) Teknik-Teknik Relatif : Brainstorming & Synectics
2) Teknik-Teknik Partisipatif
3) Teknik Pengambilan Keputusan Modern : Teknik Delphi, Teknik Kelompok Nominal.
G. KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
1. PENGERTIAN KOMUNIKASI
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi dan pengertian dari satu orang ke orang ke orang lain.
2. UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI
a) Komunikator
b) Komunikan
c) Tanggapan atau Reaksi
d) Informasi
e) Proses Menyampaikan Berita
3. BAGAIMANA MENYALURKAN IDE MELALUI KOMUNIKASI
Step I : Ide (gagasan SI Sender)
Step II : Perumusan (Disini ide SI Sender disampaikan dalam kat-kata)
Step III : Penyaluran (Transmitting). Bisa secara lisan, tulisan, menggunakan simbol atau isyarat.
Step IV : Tindakan. Misalnya perintah dilaksanakan.
Step V : Pengertian. Disini kata-kata Si Sender menjadi ide si receiver.
Step VI : Penerimaan. Oleh Si Penerima berita (Penangkap Berita)
4. HAMBATAN KOMUNIKASI
a) Hambatan yang bersifat teknis
b) Hambatan Semantik
c) Hambatan Perilaku
5. KLASIFIKASI KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
a) Dari Segi Sifatnya :
a. Komunikasi Lisan
b. Komunikasi Tertulis
c. Komunikasi Verbal
d. Komunikasi non Verbal
b) Dari Segi Arahnya :
a. Komunikasi Keatas
b. Komunikasi Ke Bawah
c. Komunikasi Diagonal Keatas
d. Komunikasi Horizontal
e. Komunikasi Satu Arah
f. Komunikasi Dua Arah
c) Menurut Lawannya :
a. Komunikasi Satu Lawan Arah
b. Komunikasi Satu Lawan Banyak (Kelompok)
c. Kelompok Lawan Kelompok
d) Menurut Kepegawaiannya :
a. Komunikasi Formal
b. Komunikasi Informal
1) Komunikasi Informal yang terjadi karena adanya komunikasi antara sesama karyawan dalam suatu organisasi.
2) Komunikasi Informal (The Grapevine) biasanya disebarluaskan melalu desas-desus atau kabar angin dari mulut ke mulut dari satu orang ke orang lainnya dimana kebenarannya tidak bisa dijamin karena kadang-kadang bertentangan dengan perusahaan.
3) Jadi, komunikasi informal bisa bermanfaat maka seseorang pemimpin harus bisa memakai jalur ini untuk memperlancar jalannya komunikasi formal pada suatu perusahaan.
H. PERUBAHAN DAN PERKEMBANGAN ORGANISASI
1. Perubahan
adalah sikap organisasi dalam menghadapi terjadinya perubahan lingkungan intern dan ekstern, yaitu :
a) Mengadakan perubahan struktur organisasi
b) Mengubah sikap dan perilaku pegawai
c) Mengubah tata aliran kerja
d) Mengubah peralatan kerja
e) Mengubah prosedur kerja
f) Mengadakan perubahan dalam hubungan kerja antar personal
2. FAKTOR-FAKTOR PERUBAHAN ORGANISASI
Faktor penyebab terjadinya perubahan organisasi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
a) Lingkungan Intern, antara lain :
1) Perubahan Kebijakan Pimpinan
2) Perubahan Tujuan
3) Perluasan Wilayah Operasi Tujuan
4) Volume Kegiatan Bertambah Banyak
5) Sikap dan Perilaku dari para anggota organisasi
b) Lingkungan Ekstern, antara lain :
1) Politik
2) Hukum
3) Kebudayaan
4) Teknologi
5) Sumber Daya Alam
6) Demografi
7) Sosiologi
3. PROSES PERUBAHAN
Proses Perubahan, yaitu :
1) Mengadakan pengkajian
2) Mengadakan identifikasi
3) Menetapkan perubahan
4) Menentukan strategi
5) Melakukan evaluasi
4. CIRI-CIRI PENGEMBANGAN ORGANISASI
Ciri-cirinya, yaitu :
a) Pengembangan Organisasi merupakan usaha yang dilakukan secara berencana.
b) Pengembangan Organisasi mencerminkan suatu proses yang berlangsung terus menerus
c) Pengembangan Organisasi berorientasi masalah organisasi yang harus dipecahkan
d) Pengembangan Organisasi merupakan usaha ke arah penyempurnaan organisasi
e) Pengembangan Organisasi merupakan tanggapan terhadap berbagai perubahan yang terjadi diluar organisasi.
5. METODE PENGEMBANGAN ORGANISASI
a) Jaringan Manajerial
b) Latihan Kepekaan
c) Pembentukan Tim
d) Umpan Balik Survei
6. METODE PENGEMBANGAN KETERAMPILAN DAN SIKAP
a) Latihan Ditempat Kerja
b) Latihan Instruksi Kerja
c) Latihan Diluar Tempat Kerja
d) Latihan Ditempat Tiruan
I. KEPEMIMPINAN
1. PENGERTIAN
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan.
2. TIPE-TIPE KEPEMIMPINAN
1) Tipe Otokratis
Ciri-cirinya :
a. Mengandalkan kepada kekuatan/ kekuasaan
b. Menganggap dirinya paling berkuasa
c. Keras dalam mempertahankan prinsip
d. Jauh dari para bawahan
e. Perintah diberikan secara paksa
2) Tipe Laissez Faire
Ciri-cirinya :
a. Memberi kebebasan kepada para bawahan
b. Pimpinan tidak terlibat dalam kegiatan
c. Semua pekerjaan dan tanggung jawab dilimpahkan kepada bawahan
d. Tidak mempunyai wibawa
e. Tidak ada koordinasi dan pengawasan yang baik
3) Tipe Paternalistik
Ciri-cirinya :
a. Pemimpin bertindak sebagai bapak
b. Memperlakukan bawahan sebagai orang yang belum dewasa
c. Selalu memberikan perlindungan
d. Keputusan ada ditangan pemimpin
4) Tipe Militerlistik
Ciri-cirinya :
a. Dalam komunikasi menggunakan formal
b. Menggunakan sistem komando/ perintah
c. Segala sesuatu bersifat formal
d. Disiplin yang tinggi, kadang bersifat kaku
5) Tipe Demokratis
Ciri-cirinya :
a. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan organisasi
b. Bersifat terbuka
c. Bawahan diberi kesempatan untuk memberi saran dan ide-ide baru
d. Dalam pengambilan keputusan utamakan musyawarah untuk mufakat bersama
e. Menghargai potensi individu
6) Tipe Open Leadership
Tipe ini hampir sama dengan tipe demokratis, perbedaannya terletak dalam pengambilan keputusan. Dalam tipe ini keputusan ditangan pemimpin.
3. TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN
1) Teori Kelebihan
2) Teori Sifat
3) Teori Keturunan
4) Teori Kharismatis
5) Teori Bakat
6) Teori Sosial
BAB 3
PEMBAHASAN
ANALISIS PEMBAHASAN
1. PRIMER
a) ORGANISASI LABA
1) Pengertian
organisasi profit sesuai dengan namanya jelas-jelas bertujuan untuk mencari keuntungan. Organisasi nonprofit menjadikan sumber daya manusia sebagai asset yang paling berharga, karena semua aktivitas organisasi ini pada dasarnya adalah dari, oleh dan untuk manusia. Organisasi profit memiliki kepentingan yang besar terhadap berkembangnya organisasi nirlaba. Dari onganisasi inilah sumber daya manusia yang handal terlahir, memiliki daya saing yang tinggi, aspek kepemimpinan, serta sigap menghadapi perubahan.
2) Hubungan Yang Erat Antara Organisasi Laba (Profit) dan Organisasi Non Laba (Non Profit)
Hampir diseluruh dunia ini, organisasi nirlaba merupakan agen perubahan terhadap tatanan hidup suatu komunitas yang lebih baik. Daya jelajah mereka menyentuh pelosok dunia yang bahkan tidak bisa terlayani oleh organisasi pemerintah. Kita telah saksikan sendiri, bagaimana efektifnya daya jelajah organisasi nirlaba ketika terjdi bencana tsunami di Aceh, ratusan organisasi nirlaba dari seluruh dunia seakan berlomba membuat prestasi tehadap proyek kemanusiaan bagi masyarakat Aceh. Organisasi profit juga mendapatkan keuntungan langsung dengan majunya komunitas, mereka mendapatkan market yang terus bertumbuh karena daya beli komunitas yang kian hari kian berkembang atas pembinaan organisasi nirlaba.
Di Indonesia, sebagian besar organisasi non profit dalam keadaan lesu darah. Mereka sesuai dengan namanya kebanyakan miskin dana. Perbedaan mencolok terlihat dengan organisasi non profit yang memiliki induk di luar negeri. Kondisi ini sudah pasti memberi pengaruh terhadap quantitas dan qualitas dari gerak roda organisasi.
Seharusnya organisasi non profit tidak jauh beda dengan organisasi profit, harus memiliki mission statement yang jelas, fokus dan aplikatif. Pernyataan misi organisasi sebaiknya sederhana dan mudah dipahami oleh stake holder organisasi. Kelemahan dari organisasi nirlaba Indonesia adalah tidak fokusnya misi. Sering misi dibuat dengan pilihan kata yang mengambang dan dapat multitafsir. Kalau kita sortir berdasarkan kata, maka kata yang paling banyak muncul barangkali kata sejahtera, adil, merata, berkesinambungan. Misi ini selanjutnya diterjemahkan kedalam sasaran-sasaran yang biasanya akan menjadi makin meluas dan tidak fokus. Kondisi ini juga berimbas pada rancangan struktur organisasi nirlaba Indonesia. Struktur organisasinya memasukkan semua bidang, rata-rata memiliki lebih dari 20 bidang. Banyak yang masih mengadaptasi organisasi politik karena dijaman orde baru hampir semua organisasi nonprofit yang berdiri menjadi underbow partai Golkar.
b) ORGANISASI NON LABA
a. Pengertian
Organisasi nirlaba atau organisasi non profit merupakan suatu organisasi yang bersasaran pokok untuk mendukung suatu isu atau perihal di dalam menarik perhatian publik untuk suatu tujuan yang tidak komersil. Tanpa adanya perhatian terhadap hal-hal yang bersifat mencari laba (moneter). Contohnya, sekolah negeri, derma publik, rumah sakit, organisasi politis, bantuan masyarakat dalm hal perundang-undangan, jasa sukarelawan, serikat buruh, pengurus tempat beribadah, asosiasi profesional, institute riset, museum, klinik publik, dan beberapa tugas kepemerintahan.
b. Pajak Bagi Organisasi Nirlaba
Sebagai entitas atau lembaga, maka organisasi nirlaba merupakan subyek pajak. Artinya seluruh kewajiban subyek pajak harus dilakukan tanpa terkecuali. Akan tetapi, tidak semua penghasilan yang diperoleh yayasan merupakan objek pajak.
Pemerintahan Indonesia memperhatikan bahwa badan sosial bukan bergerak untuk mencari laba, sehingga pendapatannya diklasifikasikan atas pendapatan yang subyek pajak, bukan obyek pajak. Namun, di banyak negara, organisasi nirlaba boleh melamar status sebagai bebas pajak sehingga dengan demikian mereka akan terbebas dari pajak penghasilan dan jenis pajak lainnya.
c. Organisasi Nirlaba di Beberapa Negara
1) Indonesia
Di Indonesia, organisasi nirlaba telah berkembang cukup pesat, terutama dibidang keagamaan serta advokasi. Selain itu dibidang pendidikan kini juga mulai berkembang, seperti yang dilakukan internews Indonesia, dimana mereka melakukan bimbingan bagi para jurnalis.
2) Amerika Serikat
Perkembangan organisasi nirlaba di Amerika Serikat sangat jauh lebih maju dibanding Indonesia, terutama dalam bidang keagamaan. Amandemen Pertama Amerika Serikat menjamin kebebasan beragama bagi masyarakatnya.
3) Kanada
Di Kanada, organisasi nirlaba yang mengambil format derma biasanya harus dicatatkan didalam Agen Pendapatan Kanada (Canada Revenue Agency).
4) Kerajaan Inggris
Di Inggris, Wales. Organisasi nirlaba yang mengambil format derma biasanya harus dicatatkan dalam Komisi Pengawasan Derma. Di Skotlandia, Kantor Pengatur Derma Skotlandia juga melayani fungsi yang sama. Berbeda dengan organisasi nirlaba di Amerika Serikat, seperti buruh. Biasanya tunduk dengan peraturan yang terpisah dan tidak begitu dihormati sebagaimana halnya dalam pengertian teknis.
C) PERBEDAAN ANTARA ORGANISASI LABA DAN NON LABA
Banyak hal-hal yang membedakan antara organisasi nirlaba dengan organisasi laba. Yaitu :
a. Dari segi kepemilikan, tidak jelas siapa “pemilik” organisasi nirlaba tersebut. Siapa anggotanya, klien, atau donatur. Berbeda dengan organisasi laba, pemilik jelas memperoleh untung dari hasil usahanya.
b. Dalam hal donatur, organisasi nirlaba membutuhkan sumber pendanaan. Berbeda dengan organisasi laba yang telah memiliki sumber pendanaan yang jelas, yaitu dari keuntungan usahanya.
c. Dari segi penyebaran tanggung jawab, pada organisasi laba telah jelas siapa yang menjadi Dewan Komisaris, yang kemudian memilih seorang Direktur Pelaksana. Sedangkan organisasi nirlaba, hal ini tidak mudah dilakukan, anggota Dewan
d. Komisaris bukanlah “pemilik” organisasi.
2. SEKUNDER
Pembahasan Pokok Contoh Permasalahan (Organisasi Non Laba)
a. Latar Belakang Masalah
1) Pengertian Museum Secara Jelas
Museum merupakan organisasi layanan, dan biasanya non profit. Dalam rangka memahami posisi yang unik pada museum, maka perlu dipertimbangkan dalam kaitannya dengan kedua sektor tsebut. Non profit museum menghasilkan pendapatan hukum untuk memegang saham, namun museum itu sendiri untuk menarik dana atau sponsor dan untuk memastikan kelangsungan objek dalam perawatan mereka.
Museum merupakan a not for profit making, institusi permanen, dalam pelayanan masyarakat dan pembangunan, dan terbuka untuk umum yang didalamnya terdapat pelestarian, penelitian, komunikasi, dan pameran untuk tujuan studi, pendidikan dan kesenangan, bahan bukti manusia [sic] dan lingkungannya (The International Museum Community 1974; 1987).
b. Pokok Permasalahan
Dilema museum modern merupakan hal yang sangat rumit baik sebagai kata dan sebagai suatu fenomena. Sejumlah faktor kontribusi pada dilema ini merupakan gambaran dari sebuah museum sebagai candi dan sebagai forum publik antara museum sebagai mengejar pedagogis dan sebagai tempat untuk kesenangan antara museum sebagai proses pengumpulan dan penelitian dan jangkauan pendidikan dari pameran-pameran, antara ulama dan awam, antara objek sebagai barang unik dan benda-benda sebagai spesimen dan antara museum sebagai pribadi dan umum. Jika artefak yang direbut dari peran asli mereka, maka dilema ini akan menjadi semakin parah. Koleksi museum yang awalnya tidak diciptakan untuk publik juga bukan dalam pengaturan alam. Hasilnya bahwa museum bahkan mungkin tidak relevan dengan masyarakat. Menyeimbangkan peran koleksi dengan peran masyarakat adalah kunci untuk tujuan museum saat ini.
Mereka museum dipaksa ke pasar, bersama dengan industri dengan industri warisan, jarang menanggapi kebutuhan yang dirasakan suatu elemen abstrak dalam ceruk pemasaran, dimana kinerja pendapatan adalah faktor utama dalam persamaan apapun (Walsh, kevin 1992:64).
Maka pemasaran untuk museum merupakan proses manajemen yang menegaskan misi museum atau galeri dan kemudian bertanggung jawab atas antisipasi, identifikasi efisiensi dan kepuasan penggunanya.
Hambatan yang paling mendasar untuk mengakses museum adalah psikologis. Sektor-sektornya tertentu, dimana populasi atau sejumlah masyarakat kehilangan haknya karena keterasingkan dari wacana sosial yang mendominasi museum. Bentuk lain dari penghalang untuk mengakses timbulnya masalah struktural akses fisik dan usia.
c. Penyelesaian Masalah
Untuk meningkatkan keuntungan dari saham untuk memperoleh dana dari sponsor untuk peningkatan pelayanan kunjungan ke museum, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan bagi pengurus/ organisasi yang terjadi pada ruang lingkup museum, yaitu :
- Meningkatkan pelayanan prima kepada para pengunjung.
- Mempromosikan/ memasarkan keunggulan yang ada pada museum.
- Lebih dikenalkan kepada anak-anak, dan dijadikan pendidikan formal dan informal dengan cara berekreasi ke museum, kunjungan ke museum, penelitian ke museum. Daya tangkap anak-anak lebih cepat dibanding dengan usia remaja ataupun dewasa, dengan begitu ilmu yang didapat akan diserap dan akan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
- Orang lebih mengkonsepkan kunjungan ke museum ada 3 konteks (Pribadi, Sosial, dan Fisik).
- Dalam museum, pengunjung merupakan orang yang memandang dunia melalui konteks pribadinya sendiri. Dengan berbagi pengalamannya dengan orang lain, maka masing-masing konteks pribadi mereka sendiri dengan cara bersamaan akan menciptakan konteks sosial. Pada saat tertentu, salah konteks tersebut bisa dianggap sangat penting dalam mempengaruhi pengunjung.
- Buatlah pameran agar tertarik mengunjungi museum tersebut, maka sponsor akan datang mengalir untuk membiayai itu semua.
- Sekarang banyak manusia yang tidak peduli akan museum. Padahal, dengan berkunjung ke museum akan mendapatkan 3 hal, lembar penjelasan masuk museum tersebut (brosur), pengetahuan bertambah, juga dapat menikmati rasa santai.
BAB 4
KESIMPULAN
Pada dasarnya pengertian organisasi dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu organisasi dalam arti statis dan arti dinamis. Juga terdapat hubungan yang erat antara manajemen, organisasi dan metode (tata kerja), manajemen, organisasi dan tata kerja. Ketiga unsur tersebut diarahkan untuk mencapai tujuan secara efisien dan dilakukan secara bersama/ berkelompok.
Secara garis besar organisasi mempunyai 3 unsur yaitu orang-orang, kerjasama, dan tujuan bersama-sama. Ketiga unsur tersebut saling berhubungan dan merupakan suatu kesatuan. Dari berbagai macam teori organisasi yang dikemukakan oleh para ahli, tiada satupun yang memiliki kebenaran mutlak. Antara berbagai macam teori organisasi tersebut saling mengisi dan saling melengkapi.
Sebenarnya ada berbagai macam organisasi, tergantung dari segi memandangnya. Macam organisasi dapat dilihat dari berbagai segi yaitu dari jumlah puncak pimpinan, segi keresmian, segi tujuan, segi luas wilayah, segi sosial dan segi bentuk. Macam-macam bentuk organisasi dari segi tujuan yang hendak dicapai dibedakan menjadi organisasi niaga/ ekonomi dan organisasi sosial/ organisasi kemasyarakatan. Sedangkan organisasi regional dan internasional merupakan macam organisasi menurut luas wilayah.
Pengetian bentuk organisasi sering disamakan dengan tipe organisasi. Padahal keduanya sangat berbeda. Menurut tipenya organisasi dapat dibedakan menjadi 2 macam. Yaitu organisasi bertipe kerucut dan tipe piramid. Bentuk organisasi memandang dari segi tata hubungan, wewenang (authority), dan tanggung jawab (responsibility) yang ada dalam suatu organisasi.
Sumber-sumber konflik organisasional sebagian besar merupakan hasil dinamika interaksi individual dan kelompok serta proses-proses psikologis. Untuk menyelesaikannya, pimpinan dapat melakukan alternatif, tergantung pada situasi dan kondisi yang ada. Tindakan alternatif adalah menggunakan kekuasaan, konfrontasi, kompromi, menghaluskan situasi dan pengunduran diri.
Proses mempengaruhi yaitu proses mempengaruhi dalam pengambilan keputusan. Dan komunikasi adalah proses-proses manajerial karena secara nyata dilaksanakan oleh para manajer. Proses-proses organisasional lebih penting daripada manajer individual didalam pengaruhnya ada pencapaian tujuan-tujuan organisasi. 3 proses ini merupakan bagian yang paling vital sistem organisasi formal dan mempunyai implikasi-implikasi sangat penting terhadap perilaku organisasional.
Komunikasi dalam organisasi pada dasarnya merupakan suatu kegiatan intern didalam suatu organisasi. Semua masalah yang timbul dalam organisasi akan segera dapat diatasi apabila komunikasi yang berlangsung dalam organisasi dapat berjalan dengan baik. Komunikasi dalam organisasi akan berjalan dengan baik apabila arus informasi dalam organisasi tidak mengalami hambatan komunikasi. Pimpinan membutuhkan informasi yang akurat dan cepat. Oleh karena itu komunikasi merupakan suatu bidang yang sangat penting dalam organisasi.
Organisasi sebagai suatu bentuk kehidupan dalam masyarakat juga mengalami perubahan. Karena itu, organisasi juga harus selalu menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang terjadi. Organisasi mengalami perubahan karena selalu menghadapi berbagai macam tantangan. Pengembangan organisasi mempunyai 2 arti, yaitu pengembangan organisasi sebagai fungsi administrasi dan pengembangan organisasi sebagai fungsi spesialis atau sebagai suatu teknik manajemen. Pada dasarnya pengembangan organisasi merupakan usaha yang dilakukan secara berencana, terus menerus meliputi organisasi secara keseluruhan untuk meningkatkan efektifitas dan kesehatan organisasi dengan menerapkan asas-asas dan praktek yang dikenal sebagai kegiatan organisasi.
Kepemimpinan yang efektif harus memberikan pengarahan terhadap usaha-usaha semua pekerjaan dalam mencapai tujuan organisasi. Tanpa kepemimpinan atau bimbingan, hubungan antara tujuan perseorangan dan tujuan organisasi mungkin terjadi renggang (lemah) dan keadaan ini akan menimbulkan situasi dimana perseorangan bekerja untuk mencapai tujuan pribadinya, sementara itu keseluruhan organisasi menjadi tidak efisien dalam mencapai sasarannya.
DAFTAR PUSTAKA
Referensi :
1. Sukanto R & T. Hani Handoko. Organisasi Perusahaan. PBFE, Yogyakarta. 2000
2. Widyatmini & Izzati A. Pengantar Organisasi dan Metode, Gunadarma, Jakarta, 1995
3. Wursanto, lg. 2005, Dasar-dasar Ilmu Organisasi, ANDI, Yogyakarta, 2005
di.html
terimakasih atas informasinya. https://www.garmentsemarang.com/baju-anak/
BalasHapus