Sabtu, 21 April 2012

Tulisan Portofolio (Teori Organisasi Umum 2)


PERILAKU PRODUSEN

A.   PRODUKSI OPTIMAL
Ada 3 macam Pola Produksi yaitu :
            1)      Pola Produksi Konstan
            2)      Pola Produksi Bergelombang
            3)      Pola Produksi Moderat
Tujuannya adalah untuk mengetahui hasil ramalan penjualan dan untuk mengetahui pola produksi optimal yang tepat untuk diterapkan pada perusahaan.
Metode Produksi Optimal :
Tingkat produksi optimal atau Economic Production Quantity (EPQ) adalah sejumlah produksi tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan total biaya persediaan (Yamit, 2002).
Metode EPQ dapat dicapai apabila besarnya biaya persiapan (set up cost) dan biaya penyimpanan (carrying cost) yang dikeluarkan jumlahnya minimun. Artinya, tingkat produksi optimal akan memberikan total biaya persediaan atau total inventori cost (TIC) minimum. Metode EPQ mempertimbangkan tingkat persediaan barang jadi dan permintaan produk jadi. Metode ini juga mempertimbangkan jumlah persiapan produksi yang berpengaruh terhadap biaya persiapan.

B.   LEAST COST COMBINATION
Least cost combination adalah menentukan kombinasi input mana yang memerlukan biaya terendah apabila jumlah produksi yang ingin dihasilkan telah ditentukan.
ISOQUANT atau ISOPRODUCT CURVE adalah kurva yang menunjukan hunbungan antara berbagai kemungkinan kombinasi 2 input variable dengan tingkat output tertentu.
Isocost atau garis ongkos sama adalah kombinasi faktor -  faktor produksi yang dapat diperoleh dengan mengeluarkan sejumlah onkos tertentu. Untuk menggambar isocost ini harus diketahui uang yang tersedia dan harga masing -  masing faktor produksi atau input. Contoh : dana tersedia Rp. 1000, harga tenaga kerja Rp. 20,-per unit, modal Rp. 40,- per unit. Untuk dapat mencapai tingkat produksi maksimun dengan biaya optimal, jika isocost bersinggungan dengan kurva isoquant, syarat ini dapat ditulis sebagai berikut : Marginal Rate Of Technical Subtitutions (MRTS) adalah jumlah satu input (x1) yang harus ditambah , jika input yang lain(x2) dikurangi tingkat output yang dihasilkan tetap , syarat diatas disebut juga Least Cost Combination.

C.    ONGKOS PRODUKSI
Kurva ongkos adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara jumlah ongkos produksi dengan tingkat output yang dihasilkan. Ongkos produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi guna memproduksi output.
Macam-macam ongkos sebagai berikut :
1.      Total fixed cost (Ongkos Total Tetap) adalah jumlah ongkos yang tetap yang tidak dipengaruhi oleh tingkat produksi. Contoh penyusutan sewa
2.      Total variabel cost (Ongkos Variabel Total) adalah jumlah ongkos-ongkos bahan mentah, tenaga kerja
3.      Total cost (ongkos total) adalah penjumlahan antara ongkos total tetap dengan ongkos total variabel. TC = TFC + TVC
4.      Averege Fixed Cost (Ongkos tetap Rata-Rata) adalah ongkos tetap yang dibebankan kepada setiap unit output
5.      Averege fixed Cost (Ongkos Total Rata-rata) adalah ongkos produksi yang dibebankan untuk setiap unit output
6.      Averege fixed Cost (Ongkos variabel total) adalah ongkos variabel yang dibebankan untuk setiap unit.
7.      Marginal cost (ongkos Marginal) adalah tambahan atau berkurangnya ongkos total karena bertambahnya atau berkurangnya satu unit output.
Ongkos produksi dapat dibedakan menjadi :
1.      Ongkos produksi jangka pendek
Dalam ongkos produksi jangka pendek perusahaan sudah mempunyai peralatan-peralatan untuk produksi seperti mesin, gedung, dan tanah. Masalah yang dihadapi adalah masalah kebijaksanaan bahan baku, tenaga kerja dan lainnya yang merupakan ongkos variabel. Jadi dalam ongkos produksi jangka pendek ini terdapat ongkos tetap dan ongkos variabel.
2.      Ongkos produksi jangka panjang  
Dalam ongkos produksi jangka panjang, perusahaan dapat menambah semua faktor produksi, sehingga tidak ada ongkos tetap dalam jangka panjang. Semua pengeluaran merupakan ongkos variabel.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar