BAB 1
TINJAUAN TENTANG ILMU BUDAYA DASAR
Mata kuliah Ilmu Budaya Dasar merupakan mata kuliah yang membahas tentang nilai-nilai, kebudayaan, dan masalah yang kita hadapi dalam eidupan sehari-hari. Tidak dapat dipungkiri bahwa ruang lingkup pendidikan amat sempit dan condong membuat manusia spesialis yang tidak berpandang luas. Kebanyakan setelah lulus Perguruan Tinggi kurang mempunyai tempat yang sama untuk berpijak, mereka relatif terlalu mengesampingkan bidang yang lain, maka hal itu akan berefek buta akan bidang yang lainnya. Maka, kegunaan mata kuliah ini, agar lulusan perguruan tinggi sari semua jurusan dapat memiliki suatu kesamaan bahan pembicaraan, agar intelektuil kita lebih sering dengan akibat yang positif bagi pembangunan Negara pada umumnya dan perbaikan pada khususnya.
Dapat disimpulkan bahwa, setelah mendapat mata kuiah ini, mahasiswa dapat memperhatikan ;
1. Minat dan kebiasaan menyelidiki apa-apa yang terjadi disekitarnya dan diluar lingkungannya. Menelaah apa yang dikerjakannya sendiri dan mengapa
2. Kesadaran akan pola-pola nilai yang dianutnya serta bagaimana hubungannya nilai-nilai ini dengan cara hidupnya sehari-hari.
3. Kerelaan memikirkan kembali dengan hati terbuka nilai-nilai yang dianutnya untuk mengetahui apakah dia secara berdiri sendiri dapat membenarkan nilai-nilai tersebut untuk dirinya sendiri.
4. Keberanian moral untuk mempertahankan nilai-nilai yang dirasanya sudah dapat diterimanya dengan penuh tanggung jawab dan sebaliknya menolak nilai-nilai yang tidak dapat dibenarkan.
Secara sederhana, Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dkembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
BAB 2
Manusia dan Kebudayaan
a) Manusia
Ada 2 pandangan yang akan dijadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia :
1) Manusia itu terdiri dari 4 unsur yang saling terkait :
a. Jasad. Yaitu : Badan kasar manusia yang Nampak pada luarnya, dapat diraba, dan di foto dan menempati ruang dan waktu
b. Hayat, yaitu ; Mengandung unsur hidup yang ditandai dengan adanya gerak.
Ruh, yaitu : Bimbingan dan pimpinan Tuhan daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
c. Nafs, dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri.
2) Manusia sebagai satu kepribadian mengandung 3 unsur :
a. Id, yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak Nampak. Id tidak berhubungan dengan lingkungan luar diri tetapi terkait dengan struktur lain kepribadian yang pada gilirannya menjadi mediator antara insting Id dengan dunia luar. Id diatur oleh prinsip kesenangan, mencari kepuasan instingual libidinal yang harus dilakukan secara tidak langsung melalui pengalaman seksual atau tidak langsung melalui mimpi atu khayalan. Obyek yang nyata dari pemuasan kebutuhan langsung dalam prinsip kesenangan ditentukan oleh tahap psikoseksual dari perkembangan individual.
b. Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energy Id ke dalam saluran social yang dapat dimengerti oleh orang lain.
Ego diatur oleh prinsip realitas. Ego sadar akan tuntutan luar. Pencapaian objek khusus untuk mengurangi energy libidinal dengan cara yang dalam lingkungan social dapat diterima disebut sebagai proses sekunder.
c. Superego, merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia lima tahun. Dibandingkan dengan unsur lain, yang berkembang secara internal dalam diri individu.
b) Hakekat Manusia
a. Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
b. Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya.
c. Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi.
d. Makhluk ciptaan Tuhan yang terkait dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.
c) Pengertian Kebudayaan
Secara praktis bahwa kebudayaan merupakan system nilai dan gagasan utama (Vital).
System nilai dan gagasan utama itu dihayati benar-benar oleh para pendukung kebudayaan yang bersangkutan dalam kurun waktu tertentu, sehingga mendominasi keseluruhan kehidupan para pendukung itu sendiri, dalam arti mengarahkan tingkah laku mereka dalam masyarakatnya, atau dengan kata lain, member seperangkat model untuk bertingkah laku.
System nilai dan gagasan utama sebagai hakekat kebudayaan terwujud dalam tiga system kebudayaan secara terperinci, yaitu system ideologi, sistem social, dan sistem teknologi.
Sistem ideologi meliputi etika, norma, adat istiadat, peraturan hokum yang berfungsi sebagai pengarahan untuk sistem social dan berupa interpretasi operasional dari sistem nilai dan gagasan utama yang berlaku dalam masyarakat.
Sistem social meliputi hubungan dan kegiatan sosial di dalam masyarakat, baik yang terjalin didalam lingkungan kerabat, maupun yang terjadi dalam masyarakat lebih luas sert a pemimpin-pemimpinnya. Pengendalian masyarakat dan pemimpin berkembang dengan nilai budaya dan gagasan utama yang berlaku.
Sistem teknologi meliputi segala perhatian serta penggunaanya. Sesuai dengan nilai budaya yang berlaku. Dalam kebudayaan yang terutama agraris, misalnya dengan sendirinya sistem teknologi sesuai dengan keperluan pertanian.
d) Unsur-unsur kebudayaan
Yang dimaksud unsur dalam sub bab ini adalah apa saja sesungguhnya kebudayaan itu, sehingga kebudayaan disini mengandung makna totalitas dari pada sekedar penjumlahan unsur-unsur yang terdapat didalamnya.
Kebudayaan setiap bangsa atau masyarakat terdiri dari unsur-unsur besar maupun unsur-unsur kecil yang merupakan bagian dari suatu kebulatan yang bersifat sebagai kesatuan.
Menurut C. Kluckhohn di dalam karyanya berjudul Universal Categories Of Culture mengemukakan, bahwa ada 7 unsur kebudayaan universal :
1. Sistem Religi (Sistem Kepercayaan)
2. Sistem Organisasi Kemasyarakatan
3. Sistem Pengetahuan
4. Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem-Sistem Ekonomi
5. Sistem Teknologi dan Peralatan
6. Bahasa
7. Kesenian
Cultural tersebut dapat dibagi lagi unsure-unsur yang lebih kecil yang disebut dengan cultural activity contoh cultural universal pencaharian hidup dan ekonomi, antara lain mencakup kegiatan-kegiatan seperti pertanian, peternakan, sistem produksi/ distribusi, dll. Lalu dibagi lagi menjadi unsure yang lebih kecil yang disebut dengan trait-complex. Misalnya kegiatan pertanian menetap yang meliputi, unsur irigasi, sistem pengolahan tanah dengan bajak, sistem hak milik atas tanah, dan seterusnya. Akhirnya sebagai unsur kebudayaan terkecil yang membentuk trait, adalah items contoh alat bajak terdiri dari gabungan alat-alat atau bagian yang lebih kecil lagi yang dapat dilepaskan, akan tetapi pada hakekatnya merupakan suatu kesatuan.
e) Wujud kebudayaan
Masalah yang penting tentang kebudayaan adalah wujudnya. Pendapat umum mengatakan bahwa kebudayaan dapat dibedakan dalam dua bentuk wujudnya :
1. Kebudayaan bendaniah (material) dengan ciri dapar dirasa saja.
2. Kebudayaan rohaniah (spiritual) dengan ciri dapat dirasa saja.
Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai 3 wujud yaitu :
1. Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia
Wujud ini disebut sistem budaya yang sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat. Berpusat pada kepala-kepala manusia yang menganutnya atau dalam alam fikiran warga masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan hidup.
2. Kompleks aktifitas
Beruapa aktifitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat konkret, dapat diamati atau diobservasi. Wujud ini sering disebut dengan sistem sosial.
3. Wujud sebagai benda
Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya. Aktifitas tersebut menghasilkan benda untuk berbagai keperluan hidupnya.
f) Orientasi nilai kebudayaan
Kebudayaan sebagai karya manusia memiliki sistem nilai. Menurut C. Kluckhohn dalam karyanya Variations in Value Orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut 5 masalah pokok kehidupan manusia, yaitu :
1. Hakekat Hidup Manusia (MH)
2. Hakekat Karya Manusia (MK)
3. Persepsi Manusia Tentang Hakekat Waktu Manusia (WM)
4. Pandangan manusia terhadap alam (MA)
5. Hakekat Hubungan antara manusia dengan sesamanya (MM)
g) Kaitan manusia dengan kebudayaan
Dalam sosiologi, manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal. Maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan suatu kesatuan. Manusia menciptkan kebudayaan,. Dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya. Tampak bahwa keduanya akhirnya merupakan satu kesatuan. Contoh sederhana, hubungan manusia dengan peraturan-peraturan kemasyarakatan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri.
Sumber : Buku Ilmu Budaya Dasar Milik Universitas Gunadarma.
TINJAUAN TENTANG ILMU BUDAYA DASAR
Mata kuliah Ilmu Budaya Dasar merupakan mata kuliah yang membahas tentang nilai-nilai, kebudayaan, dan masalah yang kita hadapi dalam eidupan sehari-hari. Tidak dapat dipungkiri bahwa ruang lingkup pendidikan amat sempit dan condong membuat manusia spesialis yang tidak berpandang luas. Kebanyakan setelah lulus Perguruan Tinggi kurang mempunyai tempat yang sama untuk berpijak, mereka relatif terlalu mengesampingkan bidang yang lain, maka hal itu akan berefek buta akan bidang yang lainnya. Maka, kegunaan mata kuliah ini, agar lulusan perguruan tinggi sari semua jurusan dapat memiliki suatu kesamaan bahan pembicaraan, agar intelektuil kita lebih sering dengan akibat yang positif bagi pembangunan Negara pada umumnya dan perbaikan pada khususnya.
Dapat disimpulkan bahwa, setelah mendapat mata kuiah ini, mahasiswa dapat memperhatikan ;
1. Minat dan kebiasaan menyelidiki apa-apa yang terjadi disekitarnya dan diluar lingkungannya. Menelaah apa yang dikerjakannya sendiri dan mengapa
2. Kesadaran akan pola-pola nilai yang dianutnya serta bagaimana hubungannya nilai-nilai ini dengan cara hidupnya sehari-hari.
3. Kerelaan memikirkan kembali dengan hati terbuka nilai-nilai yang dianutnya untuk mengetahui apakah dia secara berdiri sendiri dapat membenarkan nilai-nilai tersebut untuk dirinya sendiri.
4. Keberanian moral untuk mempertahankan nilai-nilai yang dirasanya sudah dapat diterimanya dengan penuh tanggung jawab dan sebaliknya menolak nilai-nilai yang tidak dapat dibenarkan.
Secara sederhana, Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dkembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
BAB 2
Manusia dan Kebudayaan
a) Manusia
Ada 2 pandangan yang akan dijadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia :
1) Manusia itu terdiri dari 4 unsur yang saling terkait :
a. Jasad. Yaitu : Badan kasar manusia yang Nampak pada luarnya, dapat diraba, dan di foto dan menempati ruang dan waktu
b. Hayat, yaitu ; Mengandung unsur hidup yang ditandai dengan adanya gerak.
Ruh, yaitu : Bimbingan dan pimpinan Tuhan daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
c. Nafs, dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri.
2) Manusia sebagai satu kepribadian mengandung 3 unsur :
a. Id, yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak Nampak. Id tidak berhubungan dengan lingkungan luar diri tetapi terkait dengan struktur lain kepribadian yang pada gilirannya menjadi mediator antara insting Id dengan dunia luar. Id diatur oleh prinsip kesenangan, mencari kepuasan instingual libidinal yang harus dilakukan secara tidak langsung melalui pengalaman seksual atau tidak langsung melalui mimpi atu khayalan. Obyek yang nyata dari pemuasan kebutuhan langsung dalam prinsip kesenangan ditentukan oleh tahap psikoseksual dari perkembangan individual.
b. Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energy Id ke dalam saluran social yang dapat dimengerti oleh orang lain.
Ego diatur oleh prinsip realitas. Ego sadar akan tuntutan luar. Pencapaian objek khusus untuk mengurangi energy libidinal dengan cara yang dalam lingkungan social dapat diterima disebut sebagai proses sekunder.
c. Superego, merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia lima tahun. Dibandingkan dengan unsur lain, yang berkembang secara internal dalam diri individu.
b) Hakekat Manusia
a. Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
b. Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya.
c. Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi.
d. Makhluk ciptaan Tuhan yang terkait dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.
c) Pengertian Kebudayaan
Secara praktis bahwa kebudayaan merupakan system nilai dan gagasan utama (Vital).
System nilai dan gagasan utama itu dihayati benar-benar oleh para pendukung kebudayaan yang bersangkutan dalam kurun waktu tertentu, sehingga mendominasi keseluruhan kehidupan para pendukung itu sendiri, dalam arti mengarahkan tingkah laku mereka dalam masyarakatnya, atau dengan kata lain, member seperangkat model untuk bertingkah laku.
System nilai dan gagasan utama sebagai hakekat kebudayaan terwujud dalam tiga system kebudayaan secara terperinci, yaitu system ideologi, sistem social, dan sistem teknologi.
Sistem ideologi meliputi etika, norma, adat istiadat, peraturan hokum yang berfungsi sebagai pengarahan untuk sistem social dan berupa interpretasi operasional dari sistem nilai dan gagasan utama yang berlaku dalam masyarakat.
Sistem social meliputi hubungan dan kegiatan sosial di dalam masyarakat, baik yang terjalin didalam lingkungan kerabat, maupun yang terjadi dalam masyarakat lebih luas sert a pemimpin-pemimpinnya. Pengendalian masyarakat dan pemimpin berkembang dengan nilai budaya dan gagasan utama yang berlaku.
Sistem teknologi meliputi segala perhatian serta penggunaanya. Sesuai dengan nilai budaya yang berlaku. Dalam kebudayaan yang terutama agraris, misalnya dengan sendirinya sistem teknologi sesuai dengan keperluan pertanian.
d) Unsur-unsur kebudayaan
Yang dimaksud unsur dalam sub bab ini adalah apa saja sesungguhnya kebudayaan itu, sehingga kebudayaan disini mengandung makna totalitas dari pada sekedar penjumlahan unsur-unsur yang terdapat didalamnya.
Kebudayaan setiap bangsa atau masyarakat terdiri dari unsur-unsur besar maupun unsur-unsur kecil yang merupakan bagian dari suatu kebulatan yang bersifat sebagai kesatuan.
Menurut C. Kluckhohn di dalam karyanya berjudul Universal Categories Of Culture mengemukakan, bahwa ada 7 unsur kebudayaan universal :
1. Sistem Religi (Sistem Kepercayaan)
2. Sistem Organisasi Kemasyarakatan
3. Sistem Pengetahuan
4. Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem-Sistem Ekonomi
5. Sistem Teknologi dan Peralatan
6. Bahasa
7. Kesenian
Cultural tersebut dapat dibagi lagi unsure-unsur yang lebih kecil yang disebut dengan cultural activity contoh cultural universal pencaharian hidup dan ekonomi, antara lain mencakup kegiatan-kegiatan seperti pertanian, peternakan, sistem produksi/ distribusi, dll. Lalu dibagi lagi menjadi unsure yang lebih kecil yang disebut dengan trait-complex. Misalnya kegiatan pertanian menetap yang meliputi, unsur irigasi, sistem pengolahan tanah dengan bajak, sistem hak milik atas tanah, dan seterusnya. Akhirnya sebagai unsur kebudayaan terkecil yang membentuk trait, adalah items contoh alat bajak terdiri dari gabungan alat-alat atau bagian yang lebih kecil lagi yang dapat dilepaskan, akan tetapi pada hakekatnya merupakan suatu kesatuan.
e) Wujud kebudayaan
Masalah yang penting tentang kebudayaan adalah wujudnya. Pendapat umum mengatakan bahwa kebudayaan dapat dibedakan dalam dua bentuk wujudnya :
1. Kebudayaan bendaniah (material) dengan ciri dapar dirasa saja.
2. Kebudayaan rohaniah (spiritual) dengan ciri dapat dirasa saja.
Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai 3 wujud yaitu :
1. Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia
Wujud ini disebut sistem budaya yang sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat. Berpusat pada kepala-kepala manusia yang menganutnya atau dalam alam fikiran warga masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan hidup.
2. Kompleks aktifitas
Beruapa aktifitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat konkret, dapat diamati atau diobservasi. Wujud ini sering disebut dengan sistem sosial.
3. Wujud sebagai benda
Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya. Aktifitas tersebut menghasilkan benda untuk berbagai keperluan hidupnya.
f) Orientasi nilai kebudayaan
Kebudayaan sebagai karya manusia memiliki sistem nilai. Menurut C. Kluckhohn dalam karyanya Variations in Value Orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut 5 masalah pokok kehidupan manusia, yaitu :
1. Hakekat Hidup Manusia (MH)
2. Hakekat Karya Manusia (MK)
3. Persepsi Manusia Tentang Hakekat Waktu Manusia (WM)
4. Pandangan manusia terhadap alam (MA)
5. Hakekat Hubungan antara manusia dengan sesamanya (MM)
g) Kaitan manusia dengan kebudayaan
Dalam sosiologi, manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal. Maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan suatu kesatuan. Manusia menciptkan kebudayaan,. Dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya. Tampak bahwa keduanya akhirnya merupakan satu kesatuan. Contoh sederhana, hubungan manusia dengan peraturan-peraturan kemasyarakatan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri.
Sumber : Buku Ilmu Budaya Dasar Milik Universitas Gunadarma.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar